Tuesday, March 28, 2006

Sarena Jaya

Sepuluh tahun lebih yang lalu terakhir kali kuinjak kakiku di bumi Seulawah ini. Hari ini aku kembali lagi kesini, tak satupun yang berubah. Aku sedih bertahun-tahun sudah, tapi seperti ga ada kemajuan sama sekali. Begini lambatnya pembangunan disini?

Meskipun ini bukan yang pertama kali aku pulang ke tanah air sejak aku meninggalkannya tahun 1995, tapi ini kali pertama aku ke Sare lagi. Banyak sekali kejadian begitu aku tinggalkan kampung halaman, mulai dari krisis ekonomi, perang di Aceh dan tsunami. Karena perang dengan GAM inilah yang tidak memungkinkan aku untuk masuk dan keluar kampung kalau aku pulang ke tanah air. Mau tidak mau kami harus naik pesawat kalau keluar Aceh. Padahal begitu banyaknya saudara-saudara dan tempat-tempat yang aku rindukan yang ingin aku singgahi sepanjang jalan Banda Aceh-Medan ini. Namun keinginan itu selalu terhambat karena kondisi keamanan.
Kini, mungkin inilah hikmah dari tsunami juga, Aceh telah damai, Aceh mulai terbuka lagi. Akupun tidak mau melewati kesempatan itu.

Kunjungan ke Sare kali ini selain untuk mengobati rasa rinduku dengan masa lalu, juga dalam rangka membawa anak-anak naik gajah yang letaknya di gunung Seulawah. Mendaki gunung Seulawah ini aku coba melihat lagi bentuk gunung yang papiku selalu bilang bentuknya seperti gajah tidur, makanya disebut dengan gunung gajah tidur. Waktu kecil aku ga bisa melihatnya, berkali-kali setiap perjalanan di gunung ini aku selalu mencari-cari mana bentuk gajah tidur itu? Kok aku ga pernah dapat? Papi selalu kesal karena aku ga dapat, sekarang aku mau coba lihat lagi dimata yang berbeda, mata orang dewasa. Tapi masih tetap aja...nihil!!! Dimana imajinasiku, kok aku ga dapat juga?!

Di kaki gunung banyak sekali monyet...kami singgah sebentar beli pisang. Kemudian kami berhenti kasih makan monyet-monyet. Aduh anak-anak bukan main senangnya...apalagi dengan anak-anaknya Heni suasana tambah rame. Aku takut-takut juga diterkam ama monyet. Trus kami singgah makan-makan persis di Sarenya. Bener dech...ga ada perubahan sama sekali. Aku pengen sekali ke kamar mandi sebenarnya, tapi karena kulihat tempat ini masih seperti dulu, aku juga takut melihat pemandangan yang dulu juga... jadi kutahan saja dech!!!

Akhirnya kita sampai juga di gunung yang ada gajahnya. Wuaaaaaaaaahhhhhh meriah sekali. Kita diikutin terus sama orang kampung he he he...senang rasanya, mereka masih seperti yang dulu. Orang Aceh yang begitu baik... anak-anak langsung minta naik gajah. Khadija takut jadi ga ikut naik, mama Heni dengan badannya yang gede gitu juga ga mau kalah, ikut-ikutan naik ha ha ha...
.

Setelah puas main, akhirnya kita pulang. Malamnya kita makan di Imperial Kitchen, restoran yang baru dibuka, dan harganya juga minta ampun mahalnya. Makanannya ueeeeeeenak banget... Yang bikin special hari ini bukan cuma perjalanan ke Seulawah aja, tapi aku malah ketemu Mizwar alias Asep di restoran ini. Masha Allah...aku kaget sekali waktu melihatnya, rambutnya sudah putih semua, padahal dia seangkatan aku dikuliahan. Asep ini gank nya aku dikuliahan dulu, malah kami sama-sama pergi seminar di Malaysia sampe aku ketemu ama hubbyku disana, karena dikenalin ama Asep ini. Senangnya bisa jumpa dengan doi... ngobrol-ngobrol rupanya Asep kehilangan istri dan anak waktu tsunami. Masha Allah... Asep aku turut berduka cita...semoga kamu kuat dan tabah. Tapi dasar Asep masih seperti yang dulu, konyol dan suka bercanda...dia langsung nanya...ada cewek ga buatku?! he he he...

Asep yang baju merah, bersama Kendall

Saturday, March 25, 2006

Ultah si kembar


Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu si kembar Aqila dan Vidia datang juga. Bayangkanlah... ultah mereka yang kelima yang seharusnya dirayakan 12 Januari lalu baru terlaksana sekarang. Pasalnya mamanya berkeras nunggu kami datang walau penundaannya bisa sampe dua bulan lebih.

Kebayang dech gimana si kembar ini...sudah lama sekali mereka menunggu hari ini hari ultah yang bertema barbie ini. Baju putri swan lake nya udah berkali-kali mereka coba...hampir setiap hari baju itu dipandang, dicoba, dimainkan dll...akhirmya baru sekerang dech beneran boleh dipakenya. Mereka excited nya minta ampun. Malah mama Heni juga udah sediakan baju barbie buat Khadija, yang bakal seragam ama kakak Nadia.


Mama Heni...emang hebring dech...pesta kecil ini berubah jadi pesta besar. Perayaan yang tadinya mau di rumah terpaksa dipindahkan ke restoran Lamnyong mengingat banyaknya yang bakal datang. Para badut dan grup ocik-ocik pun dah dibuking jauh-jauh hari. Malah calon Indonesian Idol (duh...kok lupa sih aku namanya) dari Aceh hadir juga untuk menghibur.


Acara kayaknya lebih dinikmati ama ibu-ibunya dech dibanding dengan anak-anak. Acara anak-anak setelah nyanyi-nyanyi dan main game, diakhri dengan penggebukan pinata. Game yang aku perkenalkan dengan anak-anak disana. Semalaman aku bikinnya, malah isinya juga kubawa dari Amrik...penuh dengan coklat-coklat. Kecewa sekali...pinata yang aku bikin seharian itu digebuk hancur ga sampe 2 menit. Anak-anak pada kayak monyet semua he he he...ga ada yang mau antri...alhasil tuh kucing keot juga....runtuh....anak-anak pada kocar kacir rebutan coklat dan permen sampe berbaku hantam... wuaaaaaaaaahhhhhhhh aku jadi malu liatnya hi hi... yang lebih memalukan ibu-ibunya dech...rebutan buat anaknya.

Setelah acara anak-anak usai mulai dech ibu-ibu hebring pada joget cha cha cha...semua.... sementara bapak-bapaknya nonton aje!!!