Sunday, December 23, 2007

Sendiriku...

Ga ada salahnya kan kalau sekali-kali kita menikmati kesendirian? Bukan berarti ini gaya hidup yang kita inginkan. Tapi rutinitas hidup, kerja dari mulai matahari belum muncul sampai terbenamnyapun tak terlihat, belum lagi kerjaan rumah dan anak-anak membuat kita rasanya berhak mendapat pelayanan istimewa sekali-kali. Lari dari monotonnya hari-hari, menikmati irama yang lain dari hidup ini. Tidak ada salahnya... relax, refreshing, recharge dan regroup sebelum kembali lagi ke lagu lama, irama yang berulang-ulang tanpa ritme dan jeda.

Minggu ini pelayanan istimewa yang kuberikan kepada diriku ini bukannya pergi liburan ke suatu tempat seperti yang anda-anda bayangkan mungkin. Wuah kalau itu sih selain mahal diongkos rasanya juga ga tega terlalu memanjakan diri sebegitu rupa. Ini malah kebalikannya, bukan aku yang pergi, malah aku yang ditinggalkan.

Libur christmas ini terlalu singkat bagiku untuk ikut romobongan sirkus pulkam ke padepokannya mertua. Biarlah anak-anakku dan anak mereka alias mimi cayank yang berkumpul. Biarlah aku tinggal menjaga rumah sambil menunggu kakak cayank yang akan tiba juga dalam minggu ini.

Tak ada perasaan kecewa ditinggal pergi, kuakui...I love this moment once in a while. Ada perasaan ganjil pulang kerja kudapati rumah hampa, tak ada sambutan meriah dan pelukan hangat atau cipika cipiki dari anak-anak. Lucu...mau ngapain yach? Biasanya pulang kerja dalam keadaan lelah, duduk sejenak...melemaskan otot-otot sambil mikir mau bikin apa makan malam ini, atau periksa PR Kendall, siapkan Khadija bath, baca cerita, bersihkan rumah supaya besok bisa diberantakin lagi. Ngecek email sebentar, baca koran dll. Hari ini...mau ngapain yach? Mentari masih condong, ntar malam, malam minggu. Sendiri...enaknya molor......zzzz.... tak terasa ketika terjaga mentaripun terbenam... Larut bersama "Saturday Night Life" kuhabiskan sisa malam, tertawa sendiri sambil bergolek di sofa dengan indomie sebagai supperku malam ini. What a lazy day!!!

Minggu pagi, menurut ramalan cuaca hari ini bakal super duper cold!!! Dingin menggigit dan angin kencang, temperatur dibawah titik beku, tetap teguh dengan niatku shoping hari ini. Keburgegas keluar untuk memanaskan mobil, dengan gayaku bersepatu tinggi di jalan yang rada licin. Ah gaya tetap nomor satu, keamanan nomor dua, Insha Allah selamat. Seperti sudah kuduga pintupun ngambek ga bisa dibuka, beku! Dengan bantuan siraman air panas ahirnya pintu bisa terbuka, mobilpun kupanaskan. Begitu kembali lagi ke mobil, beku lagi...siram lagi.

Sebelum pergi shoping yang tempatnya lumayan jauh kusempatkan mengisi bensin dulu. Takut pintunya macet lagi kubiarin aja terbuka. Kulihat dari dalam gas station ketika aku membeli secangkir kopi angin bertiup seakan-akan mau membanting pintu itu. Orang-orang pada liat, kok ga ada sopirnya? Pintu ternganga lebar...duh malunya. Aku tanyakan kepada penjaga gas station ada jual semprotan atau cairan apa kek yang bisa mencairkan es ga? Sayang sekali ga ada...

Seperlima perjalanan keraguanpun mulai timbul...di jalanan yang sedikit licin, angin dan salju tipis yang mengabutkan membuat hati bertanya-tanya...gimana kalau terjadi apa-apa, kok bela-belain amat hanya untuk pergi shoping? Kuputar haluan...sambil berjudi dengan pikiranku, pergi...ga...pergi...ga...pergi...ga?! Semakin dekat ke rumah...keputusan masih belum ada...tak ingin menghabiskan akhir minggu di rumah, berteman sepi. Inilah satu-satunya hari yang bisa kuhabiskan untuk diriku... tanpa masa yang membatasi karena tak ada penghuni yang menanti kepulanganku, merindukanku. Justru aku yang sedang membuang masa menanti mereka kembali.

Pulang...kembali ke rumah, aku melesit hanya sekedar bertukar sepatu, hak tinggi menjadi sepatu boots yang lebih nyaman di suasana bersalju ini. Kembali lagi aku ke mobil yang tentu saja waktu kutinggalkan pintunya masih ternganga. Kembali aku menelusuri jalan yang sudah seperlimanya kulalui, menuju Rockford kota besar yang dekat dengan kota kecilku, hanya untuk melihat hiruk pikuknya kota, melihat kesibukan orang-orang di penghujung minggu sebelum christmas, berbelanja hadiah di menit terakhir. Terbawa suasana...akupun memenuhi kantong-kantong belanjaku, bukannya hadiah untuk dibagikan tapi untuk diriku yang telah dengan setia mendampingiku melihat-lihat, dari satu etalase ke etalasi lainnya. Oh man... diriku emang pantas dapat hadiah istimewa, sepatu boots berbulu...another excuse supaya ga merasa bersalah.

Lelah shoping perutpun mulai menjerit minta perhatian. Hhhhhmmm...rasanya udah seharian ga makan, lapar dan ngantuk. Makan apa yach yang bayarnya dikit tapi makannya bisa banyak, bisa dapat semua, dari mulai salad, sampe makanan penutup plus kopi? Rasanya saat ini gajahpun bisa kulahap! Tak pelak lagi..."Old Country Buffet" terdengar sungguh nyam!!!

Setiba di resto ada sedikit risih juga makan di buffet berteman diri. Biar ga begitu rikuh aku mencari teman bercanda...ngobrol dengan Mazen melalui telpon sambil menikmati makan siangku. Heran...apa karena sendiri, tanpa teman...selera makanpun raib!

Pulang ke rumah hari sudah hampir larut. Masih ada waktu buat nonton film, kenapa tidak? Kan ga perlu bangun pagi esok hari, ga perlu masak, ga perlu beres-beresin rumah karena ga ada yang berantakin? Kuberbaring di sofa, berbalut selimut dan berpeluk bantal akupun menikmati filmku " To Persue the Happyness". Tak terasa air matapun berurai, kurang jelas karena filmnya atau rinduku mulai datang kepada anak-anak, kepada mimi cayank.

Setiap sudut kulihat, foto anak-anak seperti tersenyum kepadaku. Seakan mereka telah pergi begitu lama. Malampun semakin larut. Kulihat lagi hari-hari yang sudah kulalui ini, betapa aku menikmatinya, betapa damainya, betapa sunyinya. Ternyata damai yang kurasakan ini begitu gersang. Indahnya hanya sesaat, aku rindu mereka untuk segera kembali. Biarlah aku lelah dengan rutinitasku, biarlah suara mereka memekakkanku...merekalah hidupku. Yang mengisi hari-hariku, yang membuatku menghargai hari ini. Menyentakkan aku dari lamunanku, menyadarkan aku bahwa ini bukanlah kehidupanku. Hidupku bersama mereka.

Sendiriku...aku temukan damai, aku memanjakan diriku dari ujung rambut sampai ke ujung kaki. Setiap detik di sendiriku aku menikmatinya, aku menghargai saat-saat ini. Tapi bukan ini yang kuinginkan dalam hidupku. Begitu indah hanya karena sesaat, sedikit berpaling dari lagu yang mulai tua. Hati ini menjerti ingin kembali mendengar lagu lama itu lagi. Pulanglah Mazen, Kendall dan Khadija...disini aku rindu menanti kepulanganmu. I love you all... and miss you so much!!!

Saturday, December 15, 2007

Meluncurrrrrrrrrr...

Badai es berlalu berganti dengan badai salju. Wiken ini mendung kelabu, salju turun tak henti-hentinya. Meski begitu aktifitas berjalan terus. Sudah lama sekali anak-anak tidak bermain seluncuran. Kali ini mumpung saljunya sudah mulai banyak dan jatuhnya persis di hari Sabtu kita sempatkan untuk berseluncurrrrrrrrrrrrrrrrrr....

Genoa kota kecil yang ga begitu jauh dari DeKalb ada lembah kecil. Disitulah kami berseluncur wiken ini. Untungnya lembah ini ga terlalu tinggi, jadi setelah turun tidak terlalu jauh untuk mendaki ke atas lagi. Lumayan buat olah raga...naik turun gunung berkali-kali.

Wednesday, December 12, 2007

Badai Es

Punguk dicinta bulan yang datang. Salju yang dinanti-nanti malah hujan es yang mengguyur. Masha Allah... Maha Besar Allah sang pencipta. Yang menurunkan air, salju dan es ke bumi ini. Kebayang ga hujan es (freezing rain)? Hujan yang jatuh langsung membeku karena temperatur sudah dingin sekali.

Sudah dua hari ini hampir di seluruh Illinois dilanda badai es. Badai es ini berbahaya sekali dibanding dengan badai salju. Kalau salju tebal jalanan masih bisa dibersihkan dengan mobil yang ada sekop raksasanya itu. Tapi kalau es mana bisa dibersihkan. Untungnya ramalan cuaca disini hampir 100% bisa dipercaya. Sehingga sebelum hujan turun jalan-jalan sudah ditaburi dengan garam untuk mencairkan es itu. Namun tetap saja ada bagian yang tidak bisa dicairkan sama sekali karena ground (tanah) sudah terlalu dingin.

Semua yang dibasahi air hujan ini langsung membeku. Jalanan menjadi licin. Sungai dan danau membeku. Ranting-ranting pohon banyak yang jatuh karena berat seperti es. Kabel listrik juga banyak yang jatuh keberatan sehingga ada beberapa daerah yang kehilangan power.

Maha besar Allah...suasana yang luar biasa berbahaya ini memberikan pemadangan yang luar biasa indahnya. Di siang hari di bawah sinar mentari semuanya berkaca-kaca seperti hiasan kristal. Luar biasa...suryapun ga kuat melelehkannya.

Pohon di belakang rumah

Saturday, November 24, 2007

St. Louis Union Station Bagian 3

Dalam perjalanan pulang kita singgah lagi di St. Louis. Kali ini yang disinggahi adalah Union Station. Union station ini dulunya adalah station kereta api yang akhirnya setelah sekian lama tidak beroperasi kemudian dijadikan pusat perbelanjaan dan hotel.

Aku teringat 10 tahun lalu waktu pertama sekali kesini rasanya kagum sekali dengan arsitek dan dekorasi mallnya. Aku masih ingat ada sebuah sea food restoran terapung, bisa naik sepeda air sambil main2. Pokoknya dibenakku rasanya indah sekali, makanya pengen kembali lagi kesitu buat anak2. Eh rupanya karena kali ini musim dingin sepedanya ga disewakan. Anak2pun kecewa. Bukan cuma sepedaan itu saja yang ga jalan, malah rasanya kok tak seindah waktu pertama kali aku kesini. Memang dech kesan pertama selalu ga sama dengan kesan berikutnya.

Pemandangan yang belum berubah adalah toko yang membuat coklat fudge. Masih dengan gaya yang sama, yaitu sekelompok orang kulit hitam bernyanyi rap sambil bikin fudge, diikuti dengan sorakan dan tepukan penonton menunggu fudge yang akan dibagi2kan itu secara gratis.

Dengan berakhirnya kunjungan ke Union Station, berakhir jugalah cerita perjalanan kami di minggu thanksgiving ini. Kalau orang-orang merayakannya dengan makan turkey, aku cukup berbahagia dapat menikmati liburan yang singkat ini bersama keluarga mengunjungi tempat-tempat lain. Biar singkat, namun banyak yang bisa dipelajari. Terutama buat Kendall yang sampai sekarang masih bangga dengan kunjungannya ke gua Meramec itu. Malah katanya dia mau menceritakannya di kelasnnya nanti.
Kota St. Louis



Meramec Caverns Bagian 2

Bertahun-tahun sudah aku tinggal disini baru tau kalau Missouri itu punya hampir 5000 gua. Duh malunya...emang sih ini bukan yang pertama kalinya aku berkunjung ke state tetangga ini, tapi dulu mungkin karena belum punya anak kurang tertarik dengan jalan2 yang bersifat sejarah begitu. Sekarang kan ada anak-anak lain lagi ceritanya donk...setiap tempat yang dikunjungi selalu cenderung ke tempat yang paling kurang bersifat pendidikan, biar menambah wawasan anak-anak juga.

Nah dari sekian banyaknya gua-gua disana pilihan jatuh ke Meramec Caverns, Stanton. Yang jaraknya cuma sejam aja dari St.Louis. Masya Allah...bagai tak percaya aku akhirnya bisa masuk gua. Bayangin di Aceh yang begitu banyak gunungnya seumur-umur belum pernah aku masuk gua. Malah aku ga tau kalo gunungnya ada gua atau tidak.

Yang bikin takjub luar biasa adalah melihat ukuran gunungnya yang menurutku sama sekali tidak tinggi kok bisa di dalamnya ada gua yang luar biasa besarnya. Perjalanan di dalam gua ini dipimpin oleh seorang tour guide, jadi kita masuknya beregu. Rada susah juga ngambil foto di dalam gua ini karena kurangnya cahaya. Setiap tempat yang akan dituju baru lampu dihidupkan, sedangkan yang ditinggalkan lampunya dimatikan. Jadi barang siapa yang ketinggalan harus berteriak supaya pemimpin tournya kembali lagi. Bagian demi bagian kami masuki, setiap bagian yang aku lihat aku sudah terheran-heran dengan keunikan isi gua. Yang selama ini aku cuma bisa membayangkan saja, atau lihat di film-film ternyata aku bisa ngerasain sendiri saat ini.

Stalactite Stalagmite yang dulu setengah mati belajarnya waktu di SD sekarang bisa kulihat sendiri. Stalactite adalah sejenis bebatuan yang menjuntai jatuh dari atas gua ke bawah akibat tetesan air mineral dan kalsium karbonat bertahun-tahun lamanya. Sedangkan Stalagmite adalah sebaliknya, yaitu dari bawah ke atas. Malah kabarnya stalactite ini masih aktif, alias masih bekerja. Kulihat air yang ntah darimana datangnya itu masih menetes terus. Membentuk suatu formasi yang indah sekali. Seperti tetesan air di musim dingin yang makin lama makin membeku menjadi sebuah ice cicle.

Di tengah2 tour, guide tour kami mematikan lampu untuk gambaran buat kita semua bagaimana sebenarnya pencahayaan di dalam gua ini kalau tidak ada lampu. Anak-anak mulai takut, kita semua pegang2an...masha Allah gelapnya. Tidak ada setitik cahayapun. Sebulan aja manusia di dalam sini, saraf mata bisa tidak berfungsi lagi. Lebih dari segitu bisa buta total!!! Untungnya kita cuma dirasakan hanya sesaat.

Meramec Caverns ternyata begitu populer. Bukan saja banyak pembuatan film-film disini, juga di gua inilah penjahat terkenal Amerika Jesse James bersembunyi, bertahun-tahun lamanya dia diburon dan menetap di gua ini bersama sindikatnya. Juga di gua ini di produksinya gun powder, atau kalo ga salah aku itu mesiu yach?!

Tour diakhiri dengan show stalactite yang luar biasa besarnya. Saking besarnya disebut the Curtain atau tirai. Sambil menikmati show ini lagu kebangsaan Amerikapun dimainkan, diringi dengan lampu-lampu, eh aku pake terharu segala...mungkin udah terlalu lama ga dengar lagu kebangsaan, ampe lupa am I American or Indonesian?! Tauk dech...leherpun tercekek, menahan tangis, terharu dengan ciptaaan Tuhan yang luar biasa. Di dalam gua saja begini bagusnya, gimana lagi ciptaan Tuhan yang lain yang masih banyak yang aku belum lihat?

Dari sini juga kupelajari bahwa ternyata temperatur gua adalah konstan. Biar musim apapun suhu di dalam sini tetap 60F. Tidak panas dan tidak dingin, sejuk dan lembab. Seperti saat ini, diluar begitu dingin, tapi di dalam sini tetap sejuk, tanpa AC atau pemanas. Makanya orang dulu, seperti bangsa Indian banyak yang tinggal di gua untuk bertahan di musim dingin.

"The Curtain"

Meninggalkan gua decak kagum tentang gua baru habis setelah kita tiba di tempat kunjungan selanjutnya. Dan tunggu aja cerita selanjutnya yach...bersambung...

Stalactite yang panjang ini disebut "Mother in Law Tounge" atau lidah ibu mertua ha ha ha... saking panjangnya barangkali, sepanjang lidah ibu mertua siapa nih?!

Baca juga bagian 1

Friday, November 23, 2007

Catatan Kecil

Sekedar catatan kecil seputar hotel di Stanton...

Lain kali kalo mau jalan-jalan atau nginap di hotel jangan lupa bawa colokan listrik (outlet) yang banyak colokannya itu lho. Pengalamanku ini... masing-masing punya HP kan? Kendall udah mulai gede, udah punya HP sendiri juga. Nah disitu aja kita sudah perlu tiga outlet untuk mencharge HP, belum lagi untuk kameraku, lagi2 Kendall juga sudah punya kamera sendiri, handy cam, Ipod, PSP (Portable Play Sation) dan Laptop. Sedangkan di kamar cuma punya 6 outlet, yang bisa dipake cuma 3 karena tiganya lagi dipake buat TV, lampu dan heater. Jadi dalam waktu yang singkat itu harus digilir mana yang perlu dicharge dulu. Alhasil aku aku ga bisa tidur nyenyak, asik nungguin mana yang berikutnya harus di charge lagi, karena besok pagi sudah harus check out lagi!!!

Aku perlu ke lobby hotel untuk mengambil sendok. Tapi rada malas bawa kunci. Setelah beberapa langkah baru aku sadar bahwa aku ga ingat nomor kamar berapa. Belum begitu jauh lupanya aku coba aja ketok kamar lagi. Tok...tok...tok...ga ada yang jawab... Kucoba kamar sebelahnya lagi tok...tok...tok... kudengar suara orang melangkah ke arah pintu. Ga lama kemudian pintupun dibuka...orang tua setengah bugil membuka pintu dengan muka sewot... gubraks...ampun dech malunya.

Missouri Trip Bagian I

Wiken ini adalah thanksgiving wiken yang biasanya selalu kita rayakan dengan menyantap ayam kalkun. Tapi kali ini tak ada si ayam montok itu di meja. Gantinya kita jalan-jalan saja. Lihat-lihat di google kemana yach enaknya yang ga begitu jauh, kira2 4 atau 5 jam perjalanan. Kalo aku sebut perjalanan yang lebih dari segitu lamanya ntar Mazen bilang kenapa ga pulang kampung aja, ke Columbus kan cuma 9 jam? Demi menghindari ini aku harus cari akal. Hmm... kemana yach? Akhirnya pilihan jatuh ke St. Louis, Missouri.

Perjalanan ini biar cuma sehari namun banyak tempat yang dikunjungi. Makanya ceritanya juga harus bertahap nih...setiap tempat punya ceritanya tersendiri. Nah...ini dia babak pertamanya.

Windmill, Mendota Illinois.

Ini adalah pemandangan di route 39, Mendota. Dari jauh sudah terlihat hamparan kincir angin. Dari dulu sudah obsesi sekali pengen foto dengan kincir angin yang seperti di Belanda itu. Sayangnya sampe sekarang belum ada langkah juga untuk sampe di negeri kincir angin itu. Ya sudah...kincir angin ala Amerika aja bolehlah... Menurut informasi setiap kincir ini berkekuatan 800kW, dan bisa menghasilkan sumber listrik untuk sekitar 15.000 rumah.


St. Louis Gateway Arch.

Foto yang diatas ini nyaplok dari komputer. Tapi foto berikutnya adalah hasil jepretanku lho...sengaja dimuat yang ini supaya ada bayangan sebenarnya tentang bangunan ini. Soalnya aku ga bisa ambil foto begini karena helikopternya belum ada he he he...

Oke...seperti Jakarta dengan monasnya, nah si St. Louis ini terkenal dengan "Arch" nya, yaitu bangunan yang bentuknya seperti setengah oval. Arch ini adalah pintu gerbang ke barat yang tingginya 630 feet dan letaknya di pinggir sungai Mississipi. Dibangunnya monumen ini sebagai penghargaan kepada presiden ketiga Amerika Thomas Jefferson yang berhasil membeli sebagian tanah yang dijual dari pemerintah Perancis kepada Amerika. Sehingga wilayah barat semakin meluas, makanya monumen ini disebut juga pintu gerbang ke barat.

Kendall sedang menghormati presidennya...Thomas Jefferson, tapi mister presidennya cuek aja tuh!!!

Daya tarik Arch ini bukan cuma untuk dilihat saja. Malah ada angkutan khusus yang membawa pengunjung ke atas puncaknya. Untuk bayangan bagi para pengunjung bagaimana rasanya naik keatas, di samping tempat penjualan tiket ada sebuah kereta contoh. Buat kami yang kehabisan tiket untuk keatas, naik ke dalam kereta kecil yang cuma bisa dimuati lima orang ini sudah cukup puas juga.

Selain daya tarik untuk naik keatas, dibawah monumen ini ada mesium yang bagus sekali. Seperti biasa, sejarah Amerika selalu tidak lepas dari Indiannya, karena itulah penduduk asli Amerika sebelum orang kulit putih menginjak kakinya di bumi ini. Dan Lewis and Clark adalah orang kulit putih yang pertama sekali berhasil menjelejahi daratan Amerika dan lautan Pasifik. Makanya kisah petualangan mereka menjadi object utama di dalam mesium ini, karena disini jugalah titik awal petualangan mereka. Penjelajahan mereka dibantu oleh seorang wanita Indian yang bernama Sacajawea yang ahli membaca jejak. Sayangnya di dalam mesium ini aku ga nampak patung putri Indian ini, padahal aku pengen sekali melihatnya karena baru saja nonton film "The Night at the Meseum".

Nah...selanjutnya ceritanya melalui foto saja...

Kendall dan Khadija di dalam mesium, latar belakang adalah Arch di waktu proses pembangunannya.

Charles Barber orang yang mendisain uang logam.

Liat tuh, yang ngambil fotonya kepinteran sampe object latarnya kepalanya kepotong.

Selamat ultah papi, selamat jalan saudara-saudara...

Hari ini aku menelpon ke Aceh bukan cuma untuk mengucapkan selamat ulang tahun buat papi tapi juga untuk mengucapkan selamat jalan ke tanah suci. Entah kenapa akhir-akhir ini keinginanku untuk selalu dekat dengan orang tua begitu besar. Rasanya ingin sekali secara langsung melepas keberangkatan papi, mami, Heni, Deni dan ipar-ipar, dan tante-tante yang akan berangkat besok. Apa daya celengannya bocor terus ga bisa penuh! Kalau bisa pulang untuk melepas keberangkatan mereka kan mendingan langsung naik haji saja dan ketemu di sana nanti.

Kerinduan dengan papi mami semakin besar mungkin juga karena mengingat mereka yang semakin tua. Kunjungan papi kali ini ke haji tentu saja tidak sama dengan sebelumnya, selain usia yang bertambah, juga kondisi kesehatan yang semakin menurun. Menurut kabar mungkin mereka akan menyewa seseorang untuk membantu papi berjalan selama disana nanti. Seandainya aku mampu rasanya ingin sekali ikut berhaji bersama-sama keluarga semua tahun ini. Sayang sekali nampaknya aku belum mampu memenuhi rukum Islam yang kelima ini, karena masih banyak rukun-rukun lain yang masih harus disempurnakan dulu.

Hari ini papi berulang tahun...aku bersyukur sekali masih bisa mengucapkan selamat ulang tahun buat papi tercinta, tidak hanya itu papi masih diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk memenuhi panggilannya yang ketiga kalinya.

Buat papi, mami, Heni dan Agus, Deni dan Dara, k'Yen dan k' Intan dan ibunda Dara selamat menunaikan ibadah haji. Doaku untuk semua...semoga Allah SWT senantiasa memberi kesehatan yang baik, memberi kemudahan selama menunaikan ibadah suci ini. Semoga menjadi haji yang mabrur saudara-saudaraku...panggillah namaku, keluargaku dan kak Lensi disana nanti, Insha Allah kami akan bisa memenuhi panggilanMu nanti ya Allah, ya rabbi.
Labbaika Allahumma labbaika
Labbaika la syarika laka labbaika
Innal hamda wanni’mata laka wal mulka
la syarika laka

Saturday, November 10, 2007

India vs America

Asam di gunung garam di laut ketemu dalam kuali. Kalo emang jodoh yach ga kemana. Si cowok dari India kebetulan guru ngajinya Kendall, dan yang cewek dari sini yang kebetulan juga guru ngajinya Khadija tau-tau berjodoh. Sabtu lalu mereka melangsungkan pernikahannya. Alhamdulillah...kita semua muslim komuniti disini semua berbahagia sekali dengan kabar gembira ini. Dan kami semua pun berbondong-bondong menghadiri pesta pernikahannya.

Pasangan ini benar-benar pasangan yang serasi, Insha Allah dunia dan akhirat. Sarah yang baru saja menjadi muslim dua tahun lalu benar-benar mendesikasikan dirinya kedalam agama Islam. Selain mengajar agama di hari Minggu dia juga seorang guru SD di sekolah muslim. Jadi pesta pernikahannya juga cukup ketat.

Pestanya diselenggarakan di gedung Albanian Islamic Center. Begitu memasuki ruangan saya lihat ruangan laki-laki dan perempuan terpisah oleh layar. Dan pemandangan yang paling menggelikan buat saya adalah kursi pengantinnya cuma satu, diletakkan di tengah2 diatas panggung. Dugaan saya pasti begitu juga di ruangan laki-laki.

Karena pengantin laki2 dan perempuannya terpisah, ternyata akad nikahnya juga berlangsung di pihak laki2 saja. Tanpa pengumuman, pidato sana sini tau-tau kami mendengar bahwa ijab kabulnya telah selesai dan mereka secara resmi telah menjadi suami istri. Orang-orang pada kaget juga, kok acara ga begitu jelas begini. Orang tuanya Sarah yang ga muslim malah lebih ga ngerti lagi.

Setelah ijab kabul disambung dengan kutbah nikah. Kutbah ini lebih kacau lagi. Penceramahnya ga bisa bedain barangkali bagaimana memberi ceramah perkawinan atau kampanye. Isi kutbahnya benar-benar ga ada hubungannya dengan perkawinan malah berpolitik yang aneh2. Terpaksa salah seorang hadirin memberi aba-aba kepada beliau supaya menghentikan khutbahnya. Bukannya berhenti, beliau makin semangat dan menjadi2, sehingga banyak yang merasa malu dan tersinggung dengan isi kutbahnya. Sedikit-sedikit orang meninggalkan ruangan menunjukkan marahnya. Ada sebagian orang yang pada mau pulang. Teman saya yang kebetulan pergi sama-sama pada pengen pulang, tapi saya sih ogah...tanggung sedikit lagi acara makannya dimulai, kan jarang-jarang kita dapat
jamuan istimewa makanan India!!


Syukurlah, akhirnya kutbahnya berakhir juga. Dengan paksaan banyak orang akhirnya pengantin prianya masuk juga ke ruangan kami untuk memotong kue dan berpose sebentar dengan keluarga pengantin. Setelah itu dia kembali lagi ke ruangan laki-laki. Setelah makan para laki-laki pada menari-nari semua. Penasaran juga dengan suara musik itu kamipun ngintip ada apa gerangan di ruangan laki-laki? Akhirnya layar yang tertutup itupun terbuka lebar. Para wanita pengen juga menikmati tarian pedang-pedangan yang dibawakan di ruangan laki-laki itu. Pengantin laki-lakinya diarak-arak dengan orang yang bermain pedang-pedangan. Serem juga melihat permainan itu karena pedangnya asli dan tajam sekali. Lama kelamaan para wanita juga ikut-ikutan nari. Saya juga ikut turun he he he...tapi kurang jelas dech gaya apa...pokonya ikut aja.

Perut kenyang dengan santapan India dan malampun semakin larut. Mengingat jarak pulang yang cukup jauh saya harus pamitan pulang. Meski pestanya agak kacau dan sederhana, saya yakin perkawinan ini benar-benar rahmat Allah SWT. Insha Allah rumah tangga mereka akan menjadi rumah tangga yang sakinah, diberkati Allah selama2nya. Semoga bahagia Sarah dan Muqeet.

Saturday, November 03, 2007

Mejeng di hutan

Wiken ini kehabisan ide mau jalan-jalan kemana. Tiba-tiba Khadija punya ide bagus, katanya dia pengen jalan-jalan di woods (hutan). Jadi dech kita jalan-jalannya di hutan. Ternyata hutan yang pada waktu musim panas hijau dan rimbun ini, di musim gugur lain lagi daya tariknya. Justru pohon-pohon yang pada mulai botak jadi latar foto yang lumayan bagus juga. Jarang-jarang kita bisa foto bareng begini, sekali-kali dengan hutan sebagai latar belakang jadi juga dech foto keluarganya.



Wednesday, October 31, 2007

Halloween

Baru aja sibuk-sibuk ama lebaran sekarang udah disibukin lagi dengan halloween. Dekorasi lebaranpun bergeser digantikan dengan dekorasi halloween. Tapi tahun ini tidak semeriah biasanya, disebabkan karena hiasannya sudah terbenam jauh di basement yang untuk mengambilnya mendingan pindah rumah aja sekalian ha ha ha... begitulah repotnya. Alhamdulillah anak-anak cukup mengerti, yang penting ada pumpkin!!!

Nah apa sih sebenarnya halloween ini, kenapa pulak kita harus sibuk merayakannya? Kalau ga salah ni ye... Halloween ini sebenarnya perayaan yang jatuhnya tanggal 31 Oktober. Perayaannya bisa macam-macam. Dimana-mana orang menghias rumahnya dengan hiasan yang seram-seram dan aneh2. Ada orang yang merayakannya dengan pesta kostum. Buat anak-anak pergi ke rumah-rumah untuk mengumpulkan permen, coklat dan segala macam goodie. Kegiatan-kegiatan bulan ini selalu yang bersifat menyeramkan. misalnya kunjungan ke rumah berhantu (haunted house) atau haunted corn maze.

Memang ini sih sebenarnya budaya keagamaan. Bulan untuk mengusir roh-roh jahat. Tapi lama-lama kelamaan nilai keagamaan pun bergeser dan jadilah ini sebuah perayaan yang paling ditunggu-tunggu kehadirannya oleh anak-anak. Dan kitapun ikut-ikutan juga ngeramein, kenapa tidak? Anak-anak berkesempatan menjadi tokoh apa saja yang diimpikan mereka.

Zaman dulu kostum yang dipakai selalu yang menyeramkan, maksudnya untuk menyamarkan atau membingungkan roh-roh jahat itu. Dan sekarang kostum ini pun berganti, bukan cuma kostum yang serem-seram aja, tapi mulai dari karakter kartun atau tokoh apa saja yang diinginkan. Rumah-rumah juga dihiasi dengan hiasan buah labu.

Nah...tahun ini sebenarnya Kendall pengen menjadi mummy, tapi sayang kostumnya ga dapat. Akhirnya Kendall menjadi "Dark Night" saja. Sedangkan Khadija jadi penyihir. Sebenarnya aku pengen sekali Khadija jadi princess, apa aja boleh...seperti snow white atau cinderella. Dasar Khadija ga mau kompromi tetap dengan kemaunnya ya sudahlah...jadilah dia si penyihir lengkap dengan sapu terbangnya ha ha ha...

Alas...hari haloween yang ditunggu-tunggu datang juga. Namun sayang seribu sayang... Kendall sakit batuk. Pergi meminta-minta permen di malam hari dengan cuaca yang cukup dingin bukan ide yang bagus. Denngan sangat kecewa Kendall harus tinggal di rumah. Khadija pergi dengan daddynya ke rumah-rumah tetangga. Supaya Kendall tetap ceria di hari H ini dia tetap juga pake kostumnya, dan setiap orang datang mengetuk pintu dengan berbesar hati Kendallpun membagi-bagikan permen.

Halloween...emang asik. Tapi bulan inilah awal obesiti di Amerika. Hampir setiap tahun yang dimulai dengan bulan ini, rata-rata orang Amerika naik bobot badannya 7 pounds dan tahun berikutnya yang 7 pounds ini belum berhasil diturunkan sudah ditambah 7 pounds lagi. Bayangkan... Apakah aku masuk di dalam statistik ini? Duh seremmmmmmmm....

Khadija memilih pumpkin.

Jack o lantern...yang kiri punya Kendall, yang kanan punya Khadija.

Menghitung hasil ngemis! Ga banyak dapat karena cuaca terlalu dingin dan Khadija ga sanggup jalan banyak. Biar sedikit Khadija pun rela berbagi dengan abangnya yang ga bisa pergi ngemis permen. Tentu saja yang dibaginya yang dia ga suka ha ha ha... dasar Khadija.

Sunday, October 28, 2007

Fall

Waktu bergulir begitu cepat, rasanya baru saja musim panas ditinggalkan sekarang musim gugur sudah hampir di penghujung. Sebelum daunnya keburu rontok semua aku sempatkan untuk menjepret. Nah foto-foto di bawah ini yang aku ambil di sekitar rumah dan taman di kota kecilku ini. Daun-daun yang berwarna ini bukan main indahnya, cuma sayangnya ga bertahan lama.








Wednesday, October 24, 2007

Laporan Lebaran

Ah ga sempat kejar tayang di hari lebaran. Mumpung masih di bulan syawal, belum basi cerita lebarannya nih! Ok...selamat lebaran dech buat semuanya. Mohon maaf lahir dan batin buat semua teman2 dan pembaca sekalian yang ga sempat aku ucapkan di hari lebaran lalu...maaf maaf...atas kesilapan, atas kesalahan dan atas keterlambatannya.

Cerita lebaran kami berlalu seperti biasanya. Buka2an hadiahnya di malam takbiran saja. Supaya pulang dari mesjid besok ga perlu pulang ke rumah lagi, bisa langsung nyerbu lontong ke rumahnya keluarga Lambogo ketua RT kami.

Lagi-lagi...aku seperti belum kenal aja dengan jamnya orang mesjid disini. Kami nyampe di mesjid kepagian, mesjid malah belum buka. Kirain orang udah pada lebaran kemarin... kiranya mulainya jam 8.30. Akhirnya aku tidur lagi di mesjid menanti takbir dimulai zzzzzzzzz........

Takbir dimulai dengan syahdu karena dipimpin oleh Ali, teman kami orang Indonesia. Jadi bisa dibayangkan dech irama takbirnya cukup bagus. Tidak seperti tahun-tahun biasanya yang dipimpin Pakistan atau Arab yang takbirnya datar tak berima. Setelah takbir disambung dengan sholat dan ceramah. Terakhir kita semua maaf-maafan, sambil menikmati chai dan kue-kue manis.

Wuah...waktu minum2an ini baru ketahuan cantik2nya orang Arab Pakistan ini. Semua pada buka tutup kepala dan cadarnya...berpakaian gemerlap, dengan asesoris yang bergenjreng-genjreng bunyinnya. Mungkin malam sebelumnya mereka ngadain hena party. Jadi pagi ini semua kulihat pada berinai seperti pengantin. Begitu gemerlap, begitu rame... pengen kufoto tapi kayaknya mereka keberatan karena takut dipublish dan ketauan dech aslinya. Akhirnya aku cuma bisa berfoto dengan teman dekatku saja, yang kebetulan juga baby sitternya Khadija. So...ini dia...minal aidzin walfaidzin.

Sunday, October 07, 2007

Semangat Lebaran buat KnK

Mungkin buat Kendall dan Khadija menanti hari lebaran tidak seperti aku kecil menanti lebaran. Maklum di negara yang nyaris tak terdengar azan apalagi takbir, gema lebaranpun jauh dari gaungnya. Yach...akulah dengan caraku sendiri memeriahkan suasana ini, mengembar-gembor betapa hari lebaran itu adalah hari yang sangat special, hari yang dirindukan seluruh muslim di dunia.

Waktu kecilku...biasanya hari-hari begini sudah sibuk. Mami sudah mulai sibuk bikin kue kering. Bayangkanlah kue coklat bergula-gula, godaan yang paling besar buat anak-anak. Malam-malam sudah mikir-mikir baju apa yang mau dipakai pertama, kedua dan seterusnya. Bertakbiran keliling kota, kadang disambung dengan main lilin dan kembang api. Membayangkan salam tempel yang bakal diterima bikin hari raya benar-benar hari yang dinanti-nanti.

Semua yang kualami dulu tidak sama yang dengan Kendall dan Khadija rasakan. Mereka ga pernah mencium bau harum kue-kue pertanda hari raya semakin dekat. Boro-boro mau bikin kue, yang datang juga ga ada...lagian kue apa yang mau dibikin?! Pakai baju baru...ah ga lebaran juga bisa pake baju baru. Keliling kota membaca takbir...aduh rombongan mana yang bisa kami ikuti? Main kembang api dan lilin-lilin...kembang apinya hari kemerdekaan Amerika cukup spectakuler, malah sampe dua tiga kali ditonton dalam sebulan itu. Salam tempel...wuah siapa yang mau ngasih? Lagian kalo dikasihpun anak-anak ini masih belum tau mau diapakan uang itu.

Itulah beratnya membesarkan anak di budaya yang asing. Apalagi bulan Ramadhan ini yang sebagian jatuhnya kebetulan di bulan Oktober, bulannya anak-anak disini sibuk mempersiapkan Haloween. Orang-orang pada sibuk mendekor rumahnya dengan hiasan haloween, dan sibuk mikirin mau pake kostum apa nanti. Jangan sampe spirit haloween mengalahi bulan nan suci ini akupun harus memeriahkannya semeriah mungkin untuk Kendall dan Khadija. Malam ini kita semua mulai "deck the hall"... Menyalakan lampu lentera di rumah, menghias rumah dengan apa aja yang gemerlap. Untung ada hiasan ketupat-ketupatan dari Indonesia jadi lengkap dech suasananya. Kendall dan Khadijapun semangat sekali membantu. Apalagi melihat hadiah-hadiah yang terbungkus anak-anak sudah mulai sibuk menghitung hari. Ada rasa bahagia yang paling dalam melihat anak-anak mikir kapan hari raya. Meskipun rumah tetangga gemerlap dengan hiasan haloween, anak-anakpun cukup gembira mendekor rumahnya dengan ketupat-ketupatan. Alhamdulillah...biarpun jauh saudara-saudara di tanah air, tanpa takbir dan salam tempel, ternyata semangat lebaran cukup dirasakan Kendall dan Khadija.

Wednesday, October 03, 2007

Tintin...obsesi masa kecilku!

Masih ingat dengan buku cerita Tintin ga? Nah buku ini salah satu bacaan favoritku waktu kecil. Dari kecil pengen sekali punya koleksi lengkap buku ini, namun apa daya kocek ortu ga cukup barangkali untuk mewujudkan impianku, jadi aku cuma bisa minjem dari teman-teman saja.

Akhir-akhir ini kok kebayang lagi dengan buku itu, rasanya kepengen sekali punya koleksi buku-buku itu. Percaya ga? Cerita Tintin ini benar-benar ga populer disini, hampir semua orang kutanya ga ada yang tau. Emang parah dech orang Amerika ini, terlalu self center, pikirannya hanya produk mereka aja yang paling top. Buku-buku cerita seperti Lima Sekawan, Sapta Siaga, Tintin, Asterik dll ga ada yang tau. Wuah...kaget juga rasanya, buku-buku paling top di seluruh dunia malah ga beken sama sekali disini.

Anyway, ide ini timbul tiba-tiba saja! Ramadhan ini Alhamdulillah puasa Kendall bagus sekali. Emang ada beberapa hari yang tinggal tapi mengingat ini juga masih proses belajar buat dia, aku merasa yang sudah dia jalani cukup memuaskan. Kendall pantas mendapat hadiah yang bagus.

Aku ingin sekali memperkenalkan Kendall dengan si Tintin yang lucu ini. Karena belum tau dia bakal suka atau ga, jadi dimulai dengan 2 buku dulu, yaitu "The Shooting Star" dan "The Cigar of Pharaoh". Aku bilang ini hadiah dari kakek dan nenek karena puasanya, karena aku punya kejutan yang lain lagi buat dia di hari lebaran nanti dari mommy and daddynya.

Beberapa hari kemudian buku itu udah nyampe. Ya ampun...aku yang udah ga tahan mau baca lagi, tapi ga tega juga karena takut rusak sebelum Kendall sempat menikmatinya. Jadi lebaran ini bukan cuma anak-anak saja yang ga sabar menunggu, aku lebih ga sabar lagi mau mulai bertualang bersama si Tintin lagi. Menebus obsesi masa kecilku!!!

Sunday, September 23, 2007

Iftarrrrrrrr.......

Akhirnya di pertiga Ramadhan baru sekali ini kita bisa berbuka bersama di rumah. Seperti cerita sahurku, iftarku juga setali dua uang sulitnya. Hari-hari biasa karena kerjaan aku ga bisa berbuka bersama keluarga. Kasihan anak-anak selama puasa ini belum pernah kami bersantap bersama menikmati masakanku (aku rasa mereka lebih senang kalo aku ga masak tuh he he...). Selalu Mazen yang ngurusin urusan berbuka, jadi sudah pasti masakannya juga serba instan, atau order saja.

Sementara di akhir minggu kita semua bisa ngumpul, aku selalu pilih berbuka puasa di mesjid. Emang sih rada egois, sudah kebersamaan itu jarang didapat, sekali-kalinya bisa buka bersama akunya malah pergi he he he... Gini nih ceritanya...di mesjid kami sini setiap malam ada acara berbuka bersama. Masakannya giliran yang menyumbang, paling sering adalah masakan dari orang Pakistan. Tahun ini aku ga ikut kontribusi karena waktuku yang terbatas sekali.

Setiap wiken aku masak dech buat Mazen dan anak-anak. Karena menghormati yang berpuasa aku masaknya pasti yang mereka senang, yaitu masakan yang ga pedas alias makanannya orang sinilah. Sementara akukan puasa juga, pengen juga donk buka puasa dengan seleraku. Maklum, lidah melayuku kental sekali, maunya sih yang pedas-pedas. Daripada aku masak dua kali mendingan untuk memenuhi seleraku aku berbuka di mesjid saja kan? Makanannya super lezat, muantap dan pedesss lagi he he he... Nah gitu makanya aku suka ke mesjid. Mazen ga pernah mau berbuka di mesjid karena masakannya itu, dan lagi alasannya mana perut lapar jam bukanya lama sekali karena harus nunggu sholat dan ceramah selesai, dasar!!! Kalau Kendall lain lagi, sekali-kali dia mau juga ke mesjid, tapi selalu pulang dari mesjid harus mampir dulu di Macdie, rupanya dia ga bisa makan sama sekali disana, duh kasihan deh Kendall.

Nah hari ini niatnya ke mesjid lagi, tapi tau-tau Mazen pulang lebih awal. Aku ga ada rencana masak jadi harus mikir lagi buat bukaan nih! Dalam hati pengen banget ke mesjid, tapi demi menghormati Mazen yack aku batalin deh niat itu. Untungnya kemarin aku sempat keluarkan daging steak dari freezer cuma ga sempat aku grill karena masih beku. Suatu kebetulankan?! Akhirnya dengan bantuan Mazen juga jadi jugalah steak yang super kilat ini, dimakan bersama rice-roni dan salad. Ah buka puasa bersama pertama kalau untuk Mazen ini sudah hebat sekali, tapi buatku...sambil makan yang dikepala asik ngebayangin nasi briani di mesjid terus ha ha ha....