Sunday, May 25, 2008

Kendall Kena Sanksi


Sudah seminggu Kendall menjalani hukuman ga boleh nonton TV, main game baik itu yang melalui TV, komputer atau portable. Pokoknya segala macam yang memakai layar, baik itu layar kaca, layar lebar, layar perak sampe ke layar tancap!!! Kelihatannya dia sama sekali tak terhukum, malah belum kelihatan ada tanda-tanda bahwa dia akan merujuk untuk dibebaskan dari hukuman ini. Sebaliknya aku yang penasaran sampe kapan dia akan bertahan???

Seperti biasa setiap hari minggu Kendall harus belajar agama, ngaji atau menghafal doa-doa. Namun minggu yang lalu dia ga bisa memusatkan perhatiannya sama sekali. Bulak balik nanya apakah sudah boleh pergi main atau ga? Padahal belum 20 menit dia belajar. Akhirnya aku memberikan sebuah surah yang harus dia hafal minggu ini, aku juga ngerti bahwa sulit menghafal surah, makanya aku ringankan hafalan ini dengan dimulai dari 2 ayat saja, setelah 2 ayat ini lancar ditambah 2 ayat lagi begitu seterusnya sampe habis.

Herannya...jangankan untuk menghafal, untuk memusatkan perhatian saja dia ga bisa lagi. Akupun kehabisan akal, Kendall menangis sejadi-jadinya seperti anak yang kena siksa. Sabarkupun habis...ya sudah Kendall...kalau ga mau belajar pergi sana!!! Tapi mulai sekarang ga ada TV lagi, game atau komputer. Sampe Kendall bisa datang sama mommy dan membacakan 2 ayat ini. Dengan lega dan tanpa ada tawar menawar Kendallpun dengan riang menerima hukuman ini. Kelihatannya dia sama sekali tidak keberatan dihukum!!!

Sehari, dua hari sampe seminggu sudah berlalu. Kelihatannya Kendall sama sekali tidak ada masalah ga boleh nonton. Padahal hari-hari biasanya matanya di depan TV, atau komputer atau game terus. Hari-harinya Kendall berlalu dengan sangat produktif. Malah project lamanya yang sempat terbengkalai dilanjutkan lagi. Buku-buku yang lumayan tebal begitu cepat ditamatkan, sehingga uang sakunya juga bocor untuk beli buku lagi. Mainan-mainan yang sudah lama tidak terjamah muncul kembali. Khadija yang biasanya bisa 24 jam di depan TV jadi lupa sama TV. Hari-hari berlalu dengan positip!

Aku yang memberi hukuman jadi bingung? Berbulan-bulan lamanya aku coba menerapkan disiplin ke anak-anak, membatasi waktu nonton tapi gagal terus. Ada saja alasannya Kendall, bahwa ini film yang dia tunggu-tunggulah...inilah itulah...pokoknya aku yang mengalah terus.

Kali ini tanpa pernah kusangka, begitu mudahnya dia menjalani hukuman ini, malah seperti tak terhukum sama sekali. Di satu sisi begitu banyak hal-hal produktif yang dilakukan. Di sisi lain aku jadi bertanya-tanya, begini beratkah belajar agama buat Kendall, sehingga dihukumpun boleh asal ga belajar?

Aku kehabisan akal, bagaimana caranya supaya mereka tertarik belajar agama? Ilmu yang harus mereka miliki untuk bekal hidup. Kendall ga pernah mengeluh kalau diingatkan sholat. Selalu siap dan sekali-kali bisa menjadi imam buat adiknya. Tapi kenapa malas belajar?!

Minggu ini aku membuat kejutan buat Kendall dan Khadija. Kami semua pergi ke Chicago, ke Devon street seperti India dan Pakistan town. Sampe disana kita ke toko buku Iqra khusus menjual buku2 muslim. Selama ini mereka selalu belajar melalui online, kali ini kupikir mungkin lebih bagus kalau mereka memiliki buku2nya. Masha Allah...ternyata kejutan ini bagus sekali buat mereka. Kendall dan Khadija memilih buku sebanyak2nya dan begitu sampe di rumah berebut mau membaca dan mempelajarinya.

Alhamdulillah...ga sangka selama ini aku selalu mengira bahwa sulit sekali mencari buku muslim untuk anak2 ternyata begitu sampe disana ga ada bedanya dengan masuk ke toko buku Borders, buanyak sekali pilihan untuk anak-anak.

Senang melihat mereka sibuk membaca, soal hukuman masih berlajan he he he... Soalnya 2 ayat itu masih belum dihafal juga. Biarlah dia masih sibuk dengan pelajaran lainnya, Insha Allah pasti cepat atau lambat dia akan kangen dengan game atau TV dan akan merujuk. Aku tau 2 ayat itu tidak sulit hanya belum mau saja. Toh bukankah ini lebih baik? TV ga ditonton, pelajaran yang lain meningkat meski 2 ayat kecil itu tersisihkan? Mungkin dalam hidup memang hal-hal kecil harus dikesampingkan untuk mendapatkan yang lebih besar lagi, iya kan? He he he...iyalah supaya aku merasa lebih baik dan ga merasa bersalah dalam mendidik anak-anak. Ok Kendall... hit the books!!! Come to me when you are ready!!!