Saturday, November 24, 2007

St. Louis Union Station Bagian 3

Dalam perjalanan pulang kita singgah lagi di St. Louis. Kali ini yang disinggahi adalah Union Station. Union station ini dulunya adalah station kereta api yang akhirnya setelah sekian lama tidak beroperasi kemudian dijadikan pusat perbelanjaan dan hotel.

Aku teringat 10 tahun lalu waktu pertama sekali kesini rasanya kagum sekali dengan arsitek dan dekorasi mallnya. Aku masih ingat ada sebuah sea food restoran terapung, bisa naik sepeda air sambil main2. Pokoknya dibenakku rasanya indah sekali, makanya pengen kembali lagi kesitu buat anak2. Eh rupanya karena kali ini musim dingin sepedanya ga disewakan. Anak2pun kecewa. Bukan cuma sepedaan itu saja yang ga jalan, malah rasanya kok tak seindah waktu pertama kali aku kesini. Memang dech kesan pertama selalu ga sama dengan kesan berikutnya.

Pemandangan yang belum berubah adalah toko yang membuat coklat fudge. Masih dengan gaya yang sama, yaitu sekelompok orang kulit hitam bernyanyi rap sambil bikin fudge, diikuti dengan sorakan dan tepukan penonton menunggu fudge yang akan dibagi2kan itu secara gratis.

Dengan berakhirnya kunjungan ke Union Station, berakhir jugalah cerita perjalanan kami di minggu thanksgiving ini. Kalau orang-orang merayakannya dengan makan turkey, aku cukup berbahagia dapat menikmati liburan yang singkat ini bersama keluarga mengunjungi tempat-tempat lain. Biar singkat, namun banyak yang bisa dipelajari. Terutama buat Kendall yang sampai sekarang masih bangga dengan kunjungannya ke gua Meramec itu. Malah katanya dia mau menceritakannya di kelasnnya nanti.
Kota St. Louis



2 comments:

geka said...

Jalan2 itu menurut saya pengalaman yang tak terhingga nilainya dan kepuasan batin nya enggak bisa di ukur dengan materi.

Fatah said...

Wahh udah bagian ke-3 aja nih... bikin Trilogi ya ?? ^^