
Pertama, di siang hari yang cerah aku dan Khadija pergi ke McDonald buat makan siang. Seperti biasa buat Khadija aku pesankan happy meal paket khusus buat anak-anak. Sedangkan untukku cuma hamburger, ga pake fries dan minum. Alasannya sederhana saja kenapa aku pilih cuma burger tanpa embel2nya. Biar hemat dan takut gendut, lagian kalo emang kepengen kali bisa nebeng fries nya Khadija yang sudah pasti dia ga pernah bisa ngabisin sendiri, dan soal minum gampang...disini minum selalu free refill, jadi satu aja udah cukup.
Ternyata pelayannya tersilap, mungkin terbiasa selalu ngasih paket kombo, jadi pesanan burgerku pun beserta friesnya. Karena sudah terlanjur diletakkan di pesananku fries itupun diberikan kepadaku dengan gratis. Wuah...terima kasih dech kalau begitu.
Kedua, dua hari berikutnya aku singgah di starbucks untuk membeli hazelnut frapucino ukuran grande (medium). Alasannya juga sederhana saja, ukurannya pas dengan perut dan kantong. Lagi-lagi, pelayannya kelupaan, pesanan grandeku menjadi venti (besar) aku tidak perlu membayar lebih. Wuah...rezeki lagi nih. Frapucino dengan whiped cream hhhmmmmmmm...
Menilik dua kejadian itu. Apa sebenarnya alasan utama aku mengambil keputusan itu? Seperti memesan burger doang tanpa paket kombonya, dan grande frapucino? Kocek yang menjadi faktor utama atau emang benar takut gendut? Kenyataannya, ketika permasalahan pertama yaitu kocek bukan menjadi suatu masalah lagi, persoalan keduapun emang ga usah dipikirin lagi. Fries yang tadinya emang ga masuk dalam order karena alasan takut gendut tadi, karena gratis malah habis disantap. Grande frapucino yang tadinya kukira sudah cukup, venti malah lebih asoy. Nah lho?!
Umumnya, kalau kesilapan penjual menguntungkan dipihak pembeli kita cenderung fleksibel. hilang semua prinsip2. Tapi kalau sudah mulai merugikan kita, baru dech keluar semua nenek moyang segala macam prinsip dan untung ruginya. Kembali lagi kediriku... setelah dihadapi dengan kenyataan ini aku sendiri masih bias dengan keputusanku, benarkah aku memesan sesuatu karena memang mau berhemat atau memang benar sedang menjaga badan? Nyatanya kalau sudah gratis, dietpun lupa. Hhmmm... yang iya...pelit dan rakus?! He he he....