Monday, February 04, 2008

What is your name?

Lagi2 postingan ini karena ada dua kejadian yang bikin aku mikir lagi... Emang sih kayaknya otakku sudah bebal bener, ga bisa mikir yang rumit2 lagi, bisanya cuma mikir yang sederhana saja, yah seputar kehidupan sehari2.

Kadang aku suka Ge Er nih, perasaan orang ga mungkin lupa denganku seperti aku yang tidak segampang itu untuk melupakan orang lain. Maklum...aku selalu berprasangka baik terhadap orang lain he he he...

Kejadian pertama beberapa bulan yang lalu. Sedang asik jalan2 liat barang baru di TJ Maxx ada seseorang menegurku dengan ramah sekali. Aku kaget juga sih liat ini orang, selain sudah lama ga jumpa dia juga sudah banyak berubah dari yang kukenal dulu, begitu sintal dan seksi menjadi gendut dan jauh dari menarik. Sebenarnya aku sih ga begitu dekat dengan dia, boleh dikata aku ga mau dekat dengan dia. Alasannya jelas sekali, selain nyebelin orangnya dan yang lebih penting lagi adalah karena dia berpindah agama. Memang bukan urusanku sih dia mau pindah agama, tapi kalo agama dan keyakinanku sudah diserang itu lain lagi kan ceritanya. Dengan bangga dia memeluk agama lain, menghina agamaku yang dulu pernah dipeluknya. Menyalahkan Islam yang terlalu konservatif menurutnya. Gara-gara terlalu konservatif hingga dia ga pernah bisa merasakan pacaran dan tinggal bersama dengan calon suaminya sebelum menikah. Alhasil karena kurang kenal dengan suami, katanya dia tidak tau bagaimana sang suami yang sebenarnya, tau-tau baru menikah sudah kurang ajar, nyeleweng dan akhirnya mereka bercerai. Simpati melihat yang harus dilaluinya akupun ngajak untuk sering2 ke mesjid atau kumpul2 untuk mendapat support. Tapi jalan yang dia pilih lain lagi, maklum di mesjid mungkin ga ada yang lajang atau ga ada yang available diapun memilih tempat ibadah lain yang ada anak mudanya dan yang pasti bulek semua. Dasar nih anak...memang sudah kepepet banget, mau cepat kawin lagi dan dapat green card cari jalan pintas aja.

Pendek cerita...terpana aku dengan pertemuan itu...dia memelukku dengan erat sepertinya kami begitu dekat waktu dulu. Dengan bangga dia menceritakan kehidupan barunya bersama suami buleknya. Selain itu dia juga mengatakan bahwa dia ada berita gembira yang ingin dia bagi denganku. Dengan sok tau akupun langsung nodong...ah kamu hamil ya? Ternyata todonganku meleset. Rupanya dia kembali lagi sebagai seorang muslim, bukan itu saja bahkan suaminyapun menjadi seorang muslim. Tersekat leherku mendengarnya, terharu dan ingin menangis rasanya. Tiba2 sirna semua rasa benci dan sakit hatiku terhadap dirinya. Tanpa kusadari aku datang mendekatinya dan akupun memeluknya dengan erat-erat sekali, seperti merangkul seorang sahabat yang pernah hilang. Pelukanku yang erat terlepas karena ada teguran di belakangnnya, kiranya suaminya. Dengan bangga dia memperkenalkan aku dengan suaminya, katanya..." Honey...this is my friend that I told you before, the one who took me here and there, remember? But...but... what is your name again?!" Busyet!!! Udah segitu panjang cerita rupanya namakupun doi ga ingat!!!

Kejadian kedua...beberapa hari yang lalu, juga sedang asik belanja grocery. Tiba-tiba sosok yang pernah kukenal datang menghampiriku. Dengan riang dia menghampiriku, bercerita tentang anak-anak dan lain2. Katanya dia ingin sekali bertemu denganku lagi, pengen curhat soal suaminya yang ternyata berselingkuh. Dengan perasaan yang cukup prihatin akupun memeluknya, menenangkan dan menghiburnya. Dia meminta nomor HPku, dan diapun memberi nomor HPnya. Sambil dia membacakan nomornya akupun langsung menelpon HPnya supaya nomor aku tertinggal di HP itu nanti. Eh rupanya HP dia screennya rusak. Telponnya bisa nerima atau menelpon tapi nomor yang menelpon ga kelihatan. Akhirnya aku tuliskan nomor HPku di secarik kertas. Dengan tanpa melihat lagi diapun langsung menyelipkan kertas itu ke dalam tas. Pembicaraanpun kami akhiri dengan membuat kesepakatan bahwa kami akan segera bertemu lagi, mungki minum teh atau kopi untuk ngobrol saja. Tunggu saja nanti aku telpon yach...sambil melangkah mengucapkan selamat tinggal. Tak lama kemudian dia kembali lagi...dengan kertas yang dia selipkan tadi, katanya kok ga ada namanya disini? Lho...rupanya doi lupa namaku, orang yang ingin sekali dia curahkan isi hatinya?!

Dua kejadian itu...begitu gampangkah orang melupakanku? Sebegini kecilkah aku sehingga tak ada ruang buat namaku di otak mereka? Buat teman yang pertama, tak ada perasaan berkecil hati. Biar kata aku dan dia ini pernah melewati hari bersama-sama, toh tak kupungkiri disisi lain aku juga ingin menghindarinya ketika dia mulai menunjukkan rasa tidak hormat terhadap kayakinanku. Kenapa pulak aku harus marah kalau dia tidak ingat denganku?

Teman yang kedua...kenapa aku harus tersinggung karena dia tidak ingat namaku? Keinginannya untuk berbagi cerita bukankah itu sudah lebih dari cukup bahwa dia masih terkesan denganku. Orang yang dia ga ingat sama sekali namanya malah menjadi seseorang yang menyejukkan hatinya? Yah memang aku bukan orang yang bernama besar, tak apalah... kalau aku bisa berbesar hati. Apalah arti sebuah nama kalau pemilik nama itu sendiri tak berarti bagi orang lain?

6 comments:

Anonymous said...

apalah arti sebuah nama. Kadang mmg kita kecewa kalau nama kita dilupakan orang. Tapi kadang kita pun pernah tersilap. Yang penting apa yang kita lakukan adalah terbaik untuk orang lain, walau mungkin besok sdh dilupakan.

geka said...

Gini aja : anggap saja dua orang tadi sudah pikun he he he, di maafkan.
Abis ini ketemu teman lama lagi pasti masih ingat nama Elvi, sebab enggak semua orang pikun khan ?

Anonymous said...

aku juga suka gitu sih, kak...jadi suka inget wajah tapi lupa nama. bukannya mau merendahkan tapi emang susah pisan inget nama...entah kenapa. heehehe sekalian minta maaf deh kalo aku lupa nama *tapi keknya nggak deh karena sudah sering berinteraksi, kecuali baru pertama kali ketemu..*

putri said...

Hihihi... kayaknya saya jg yg paling suka lupa nama deh :D

Alhamdulillah kabar baik nih di Bandung. Sering hujan aja...hehehe... Kalau pas mudik mampir ya ke Bandung... asal memperkenalkan diri namanya Elvi ya.. kan kalau ini kita belum pernah jumpa hehehe...

Salam buat keluarga.

Shinta Octaviani said...

Iya tuh mungkin mereka dah pikun. Tapi ga papa kok Kak, mereka masih bisa ingat perhatian dan sikap baik kakak sama mereka.

mochie said...

Promise, i'll never forget your name...suer...hehehe..

Emang suseh yeh, tuh orang berasa deket tapi kok bisa kagak inget nama, apa dia gk pernah punya temen penuh perhatian kali yah...

Btw, what was your name..once again?...sorry, i got insomnia sometimes...

Hahahaha