Wednesday, October 01, 2008

Malam Takbir

Denting takbir kali ini jauh berbeda dengan yang sudah2, iramanya rame, meriah dan berisik. Pasalnya hadiah lebaran untuk Kendall tahun ini adalah gitar. Meski puasanya Kendall bolong 6 hari tapi dia memang pantas dapat hadiah yang bagus, dan gitar emang sudah lama sekali diidamkannya. Jadilah malam sebelum lebaran ini sambil bertakbir yang kami ikuti melalui online dilatar belakangi dengan genjreng-genjreng suara gitar Kendall.

Sementara Khadija sudah cukup puas dengan boneka berambut pirangnya yang dibeli di menit-menit terakhir. Hadiah buat Khadija ini bukannya aku menyepelakan Khadija dech...tapi Khadija setiap ditanya mau apa selalu berubah2...yang diinginkannya kebetulan sedang ga ada di toko. Akhirnya aku serahkan saja ke Khadija dan membiarkannnya memilih sendiri, dan pilihan jatuh ke si cantik molek yang berambut pirang ini.

Nah...kalau anak2 dapat hadiah itu apalagi buat emaknya?! Masha Allah.......... tahun ini emang benar2 lebaran dech! Syukur tak henti2 kupanjatkan kehadirat Allah SWT atas semua rahmat dan kemudahan yang diberikan... belahan jiwa menghadiahkanku sebuah mobil... no kidding... muobilllll!!! Yach... sebenarnya emang kebutuhan yang sudah mendesak sih. Mobilnya Mazen sudah mengulah. Sebelum menggrogoti kocek terus menerus mendingan beli baru aja sekalian. Jadinya mobilkupun turun tahta menjadi milik Mazen, dan aku dapat yang baru. Yach sekalian ajah bilangnya hadiah lebaran... terima kasih "hon"... Alhamdulillah...Alhamdulillah...Alhamdulillah...

Malam takbiran yang penuh rahmat... aku tak mau terbawa emosi yang hanya akan menguras air mata saja. Setelah tuntas pembukaan2 akupun bergegas pergi pesta... pengennya sih pergi keluar takbiran seperti di Aceh, yang setiap malam takbiran seperti pawai...semua orang keluar dengan kendaraannya sambil membaca takbir. Apadaya... yang begituan tidak ada disini. Aku memilih mengikuti gerombolan Pakistan yang berpesta pora sebelum hari lebaran.

Masyarakat Pakistan malam lebaran selalu menagadakan hena party (malam berinai/pake pacar). Pesta ini biar hanya dihadiri segelintir orang2 tapi bukan main glamournya yang datang. Semua hadir dengan pakaian mereka yang terindah, perhiasan yang berjuntai2... pokoknya gebyar dech!!! Biasanya acara diiringi dengan menari2 sambil menabuh gendang, tapi kali ini karena pestanya diadakan di rumah sister Khairunisa yang di dalam masyarakat Pakistan mereka juga termasuk yang super alim, jadi segala macam musik tidak dizinkan di rumah itu. Namun demikian acarapun berlangsung dengan meriah. Sere ketumbar jahe... semua sibuk ngobrol dengan bahasa Urdunya, aku juga asik dengan makanan ringannya...

Malam semakin larut... takut ga kebangun besok pagi untuk menghadiri salat Eid, akupun mengundurkan diri. Kembali pulang ke rumah kudapati semua sudah pulas.

Esok paginya kita sholat di mesjid dan begitu selesai langsung menyerbu ketupat di rumahnya keluarga Lambogo. Allahu Akbar...Allahu Akbar...Allahu Akbar...Wallila Ilham... Selamat Lebaran semuanya, mohon maaf lahir dan batin. Mungkin ada perkataan yang salah dan tidak berkenan di hati para pembaca yang budiman mohon dimaafkan... percayalah semuanya pasti tidak disengaja. Saya juga mohon dimaafkan sering berkunjung ke blog teman2 kadang lupa menyapa, nyelonong masuk aja meski itulah resikonya bikin online jurnal, tapi tetap saja maapin yach! Atau kadang saya sering disapa tapi tidak sempat menyapa kembali...maap...maap...
Minal Aidzin Walfaizin...........
kika... sister Maimona, Sarya, aku, Hena dan Fauzia

kika... Hena, aku, Naima dan Forkhunda

Mbak Srie sedang ditato ama dukun tato...

Ini dia...first lady nya Mali...

1 comment:

mochie said...

Minal Aidin Walfaidzin ya! Aku juga puasanya cuma bolong 6 nih, dapet hadiah apa ya *ngarep banget*