Saturday, January 26, 2008

Diet atau Pelit?

Suatu kebetulan atau emang dewi fortuna sedang berada di pihakku. Dalam minggu ini ada dua insiden yang bikin aku mikir.

Pertama, di siang hari yang cerah aku dan Khadija pergi ke McDonald buat makan siang. Seperti biasa buat Khadija aku pesankan happy meal paket khusus buat anak-anak. Sedangkan untukku cuma hamburger, ga pake fries dan minum. Alasannya sederhana saja kenapa aku pilih cuma burger tanpa embel2nya. Biar hemat dan takut gendut, lagian kalo emang kepengen kali bisa nebeng fries nya Khadija yang sudah pasti dia ga pernah bisa ngabisin sendiri, dan soal minum gampang...disini minum selalu free refill, jadi satu aja udah cukup.

Ternyata pelayannya tersilap, mungkin terbiasa selalu ngasih paket kombo, jadi pesanan burgerku pun beserta friesnya. Karena sudah terlanjur diletakkan di pesananku fries itupun diberikan kepadaku dengan gratis. Wuah...terima kasih dech kalau begitu.

Kedua, dua hari berikutnya aku singgah di starbucks untuk membeli hazelnut frapucino ukuran grande (medium). Alasannya juga sederhana saja, ukurannya pas dengan perut dan kantong. Lagi-lagi, pelayannya kelupaan, pesanan grandeku menjadi venti (besar) aku tidak perlu membayar lebih. Wuah...rezeki lagi nih. Frapucino dengan whiped cream hhhmmmmmmm...

Menilik dua kejadian itu. Apa sebenarnya alasan utama aku mengambil keputusan itu? Seperti memesan burger doang tanpa paket kombonya, dan grande frapucino? Kocek yang menjadi faktor utama atau emang benar takut gendut? Kenyataannya, ketika permasalahan pertama yaitu kocek bukan menjadi suatu masalah lagi, persoalan keduapun emang ga usah dipikirin lagi. Fries yang tadinya emang ga masuk dalam order karena alasan takut gendut tadi, karena gratis malah habis disantap. Grande frapucino yang tadinya kukira sudah cukup, venti malah lebih asoy. Nah lho?!

Umumnya, kalau kesilapan penjual menguntungkan dipihak pembeli kita cenderung fleksibel. hilang semua prinsip2. Tapi kalau sudah mulai merugikan kita, baru dech keluar semua nenek moyang segala macam prinsip dan untung ruginya. Kembali lagi kediriku... setelah dihadapi dengan kenyataan ini aku sendiri masih bias dengan keputusanku, benarkah aku memesan sesuatu karena memang mau berhemat atau memang benar sedang menjaga badan? Nyatanya kalau sudah gratis, dietpun lupa. Hhmmm... yang iya...pelit dan rakus?! He he he....

Tuesday, January 01, 2008

Tahun Baru dan Wisconsin Dells

Memasuki tahun baru 2008 tidak ada resolusi khusus yang ingin dicapai. Mungkin karena resolusi tahun-tahun sebelumnya selalu berakhir dengan kekecewaan atau kegagalan. Ada yang disengaja, ada yang terkhilaf dan ada yang memang karena waktu dan kesempatan belum berpihak sehingga semuanya belum terwujud. Kali ini tidak ada resolusi khusus, atau melanjutkan resolusi yang belum sempurna dari tahun-tahun sebelumnya. Takut kecewa, takut dipencundangi lagi! Jadi resolusi tahun ini kalau memang boleh disebut resolusi, lebih bersifat spiritual. Bukannya duniawi yang hanya bisa diukur keberhasilannya kalau semua telah dimiliki, dilihat atau dirasakan. Yah tahun ini...aku ingin lebih banyak sabar dan tawakal. Sehingga di akhir tahun-tahun berikutnya tidak perlu aku berkalkulasi dengan diriku sendiri, mengukur keberhasilan dan kegagalan duniawi yang indikasinya tak berbatas. Sabar, ikhlas dan menerima itu aja yang ingin kuperkaya. Supaya bisa menerima kegagalan sebagai rezeki yang memang bukan milik kita, atau belum saatnya untuk memilikinya. Dan melihat keberhasilan sebagai hadiah dan rahmat dari Allah SWT yang tidak pernah disangka-sangka bahwa aku bisa memilikinya.

Dari cerita yang ngalor ngidul diatas...ga ada hubungannya sama sekali dengan cerita yang akan dibahas berikutnya. Apa boleh buat...banyak yang ingin diceritakan tapi begitu sempit ruang dan waktu. Makanya semua di campur aduk saja. Biar tidak terlewatkan, yang penting posting jalan terusssssssssssssss.....

Alhamdulillah...menutup akhir tahun kami berkesempatan lagi berkumpul bersama-sama. Dua hari sebelum Mazen dan anak-anak kembali dari mudiknya. Kak Lensi dan Mike lebih dulu tiba disini, mengakhiri masa sendiriku yang telah kulalui dengan sukses selama 3 hari. Bisa dibayangkanlah bagaimana bahagianya Kendall dan Khadija setelah kunjungan ke rumah grand- ma dan grand-pa, pulang ke rumah disambut lagi dengan kehadiran mamici dan uncle Mike nya. Bukan cuma itu saja, malah trip mereka bersambung lagi.

Semalam cukup buat anak2 istirahat. Besoknya kita semua berangkat ke Wisconsin Dells, daerah wisata yang cukup terkenal. Sebenarnya di musim dingin ini kegiatan wisata disini yang paling poluler adalah ski. Tapi bagi kami yang cuma punya waktu sehari ini memilih alternatif lain. Tempat kunjungan yang bersifat out door atau di alam tebuka banyak yang tutup. Sehingga memilih hotel yang bagus harus menjadi fokus nomor satu.

Alhamdulillah...di hotel tempat kami menginap ternyata cukup menyita waktu dan tenaga. Di hotel ini semua hiburan ada. Dari mulai kegiatan anak-anak seperti memanjat gunung, berlompat-lompat, sampe berenang yang serasa benar-benar di tepi pantai, plus pake dibacain cerita lagi buat anak-anak sebelum tidur. Semuanya dilakukan di dalam hotel. Konon kabarnya di hotel ini in door water park nya yang paling besar di Amerika. Saking besarnya ga bisa sehari untuk dinikmati semuanya.

Tentu saja selain kegiatan-kegiatan yang bisa kita nikmati di hotel. Kita juga sempatkan jalan-jalan sedikit di kotanya. Melihat gedung putih yang terbalik.
Gedung putih terbalik. Di dalamnya tempat bertualang memecahkan misteri. Sayangnya kita ga sempat masuk ke dalamnya.
Akhir kata... sebelum tahun berganti syukur kupanjatkan kepadamu ya Allah, sekali lagi kami diberi kesempatan berkumpul, berwisata yang untuk ketiga kalinya (Colorado dan Missouri) bisa kami rasakan di tahun ini. Lelah menapaki tahun 2007, diakhiri dengan refreshing di penghujung tahun. Menjernihkan otak dan menyegarkan jiwa dan raga memasuki tahun 2008. Semoga semuanya akan lebih baik, untukku dan untuk semuanya...selamat tahun baru buat semuanya, enjoy foto-foto dari Dells.
Wisconsin terkenal dengan kejunya. Ini cuma salah satu factory yang menjual keju dari sekian banyaknya toko2 yang menjual keju disini.

Kota Wisconsin Dells, yang penduduknya tidak begitu banyak. Kelihatannya kota hanya ramai dengan pengunjung saja.

Kendall Khadija bersama mamici dalam sehari...dari mulai kutub utara bisa nyampe...

ke tepi pantai.. lihat Kendall lari takut dilebur ombak...