Sunday, September 02, 2007

Renungan untuk Sahabat

Seminggu sudah sejak kepergiannya namun sampai hari ini masih sulit dipercaya bahwa dia memang sudah pergi untuk selamanya, mendahului kami semua. Dek Ayie seorang sahabat yang sangat baik, berhati lembut dan bertutur sangat halus. Berteman dengannya tak pernah sekalipun dia menyakiti hati atau perasaanku, begitu rendah diri dan setia.

Terakhir aku berjumpa dengannya tiga tahun yang lalu. Dek Ayie sudah berkeluarga dan berdomisili di Meulaboh, menyempatkan diri di sela-sela kesibukan kerjanya pulang ke Banda Aceh untuk menemuiku. Kami hanya sempat bertemu sehari karena besoknya dia sudah harus kembali lagi ke Meulaboh. Pertemuan yang cukup singkat itu benar-benar berarti buatku. Dek Ayie yang aku kenal dulu jauh berbeda dengan dek Ayie yang kujumpai saat itu. Perkawinan dan karir yang dimilikinya menjadikan ia seorang wanita yang utuh, lebih cerah dan percaya diri. Begitu positip dan semangat, meski bobot tubuhnya yang semakin menurun. Tak bisa kubayangkan dia yang selalu dibawah katagori langsing bisa menjadi lebih ramping. Begitu kurus, begitu kuyu, namun begitu semangat dan cerianya masih jelas tersirat di wajahnya menatap hidupnya yang baru, membangun mimpi-mimpi memiliki buah hati dan menapak karir yang semakin bagus.

Tak disangka...kehidupan baru yang indah ini juga harus dilalui dengan perjuangan. Kesehatan dek Ayie semakin menurun. Menurut informasi teman-teman dia selalu merasa sakit di jantungnya. Hingga akhirnya jantung dek Ayie membengkak dan diapun pergi selama-lamanya.

Dek Ayie...hanya doa yang bisa kukirimkan buatmu, sahabat. Semoga engkau tenang dan ditempatkan di dalam surga. Maafkan semua salah dan khilafku selama ini. Pergilah dek Ayie, istirahatlah disana. Aku tau kau lelah selama ini...istirahatlah... Kebahagiaan yang kau miliki di dunia fana ini begitu singkat. Tuhan menyayangimu Dek Ayie, Dia mengambilmu, memberimu kebahagiaan yang kekal. Bahagia yang mutlak, yang tak perlu kau bayar dengan tetas air mata. Bahagia itu milikmu...amal ibadahmu mengantarmu ke istana itu dek Ayie.

Tak ada hikmah yang lebih baik dari kepergianmu sahabat...bahwa sebenarnya kapan saja kalau sudah saatnya, aku juga akan pergi bersamamu. Tapi Allah memilihmu karena Dia tau kaulah yang terbaik. Sementara aku tertinggal...diberi kesempatan lagi. Innalilahi wainnailaihi rajiun. Banyak peringatan yang sudah Kau tunjukkan, ampuni aku ya Allah, jangan jadikan aku insan yang sia-sia.

4 comments:

r3 said...

Turut berduka cita... semoga arwahnya diterima di sisinya dan keluarga yang ditijavascript:void(0)
Publish Your Commentnggalkan dapat ikhlas dan tabah..

Alma said...

innalillahi wa inna ilaihi roji'un...

semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah, dilapangkan kuburnya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.

btw, met shaum kak!!

purwa said...

innalillahi wa inna ilaihi roji'un...

Ya Izzati.....
Tiada tempat yang lebih baik selain di sisi-Mu,
Maka tempatkanlah dia di sisi-Mu, di rumah-Mu yang penuh barokah.
Tiada zat yang maha mulia selain kemulian-Mu,
Muliakanlah dia dengan kesucian-Mu.
Tiada pelindung sebaik Engkau,
Lindungilah semua yang dia tinggalkan yang mencintai & di cintainya.

Amieeeennn..... amieeennn ya rabal alamieeen……

primaningrum said...

turut berduka cita ya.