Sunday, August 05, 2007

Ronald Reagan Home

Kemarin sebenarnya ultah Mazen, tapi perayaannya hari ini, di hari minggu. Karena udah tua malu juga ultah dirame2in, jadi Mazen bilang ayolah ke tempat yang enak buat anak2 saja.

Duh...mau kemana yach, kayaknya hampir semua tempat wisata yang dekat2 sini semua udah dikunjungi. Pikir2 akhirnya baru ingat...kenapa ga ke rumahnya presiden Ronald Reagan aja. Kan ga jauh dari sini, dan lagi sudah sepuluh tahun tinggal disini kok malah tempat bersejarah itu terlewatkan terus! Jadi dech jalan2 wiken ini ke Dixon, sekitar 45 menit dari DeKalb, ke rumahnya presiden Amerika yang ke 40 (1980-1988). Nah...ikuti dech ceritanya buat pelajaran sejarah hari ini, semoga bermanfaat!!!

Ini rumahnya presiden Ronald Reagan yang cuma disebutkan dalam buku biografinya, walaupun ada 4 rumah yang ditempatinya sebelum dia menjadi presiden.

Presiden lahirnya di Tampico, Illinois ga jauh dari Dixon ini. Pada tahun 1920 keluarga Reagan pindah ke rumah ini dan Ronald berusia 9 tahun pada saat itu. Jadi inilah rumah masa kecil presiden sampai dia tamat SMA. Rumahnya kecil mungil, berlantai 2. Diatas ada 3 kamar. Satu kamar untuk orang tuanya, satu kamar untuk kamar menjahit ibunya, yang untuk membantu ekonomi kaluarga bekerja memperbaiki baju2 rusak dll, sedangkan ayahnya bekerja sebagai kedi di lapangan golf dan juga penjual sepatu. Satu kamarnya lagi buat kedua anak mereka Ronald dan abangnya Neil (12 tahun).

Setelah tamat SMA Ronald kuliah dan terus pindah ke California. Karirnya dari mulai penyiar radio sampe menjadi bintang film dan gubernur California. Setelah tenar menjadi bintang film orang tuanya dipindahkan ke California dan dibelikan rumah untuk mereka. Sewaktu mereka pindah ke California barang dan semua furnitur di rumah lama ini distore di sebuah barn (kandang sekaligus gudang) dan sayang sekali barn itu kemudian terbakar habis.

Pada`saat Ronald menjadi presiden warga Dixon ingin membuat rumah masa kecilnya ini sebagai mesium. Berkat kumpulan para donor dan lain2 akhirnya rumah itu dibeli menjadi rumah presiden dan di renovasi kembali persis seperti pada masa kanak2 presiden. Karena sejak keluarga presiden keluar dari rumah itu, rumah itu berganti2 yang menyewanya.

Barang2 yang ada sekarang ini juga tidak asli karena semua barang pada masa kecil presiden terbakar habis. Barang2 asli yang tinggal hanya kursi goyang dimana presiden sering duduk disitu mendengarkan radio. Barang lainnya didatangkan dari berbagai macam toko antik dan donasi dari orang2, dan tentu saja dengan bantuan Ronald dan Neil yang menyetujukan bahwa barang itu persis atau dekat sekali dengan yang mereka miliki dulu.

Nah nikmati foto2 ini... sulit bagiku mempercayai rumah ini walaupun rumah sewa pada masa presiden tinggal disitu, adalah rumah rakyat menengah ke bawah. Jadi bayangkanlah bagaimana tingkat kesejahteraan atau majunya negara ini. Karena kalo kubandingkan dengan rumah nenekku jaman dulu di tahun 70an masih jauh dech dengan rumah sang presiden yang orang tuanya juga bukan orang yang berada. Lihatlah...beda tingkat taraf hidup kita!

Kesan dari trip ini, khususnya buat Kendall. Apapun latar belakang kita, kita bisa merubahnya kalau kita mau, yang penting belajar, usaha dan doa. Presiden aja dulu ga punya kamar sendiri, kamarnya kongsian ama abangnya...Kendall masih untung punya kamar sendiri. Kendall mesem2 aja, alhasil pandangan yang paling menarik buat Kendall adalah kamar sang presiden.


Kamar menjahit ibunya

Kamar mandi, sink nya kecil sekali. Oya, ketiga kamar dan kamar mandi ini semuanya di lantai 2. Lantai dua ini kecil sekali, waktu kita mengikuti grup tour ini harus antri ngintip kamarnya karena terlalu sempit. Padahal kalau dilihat dari luar kelihatannya besar juga.

Ruang tamu

Ruang makan

Kita mejeng dikit ah di dapur yang cukup antik ini.

Kompor atau stove nya, antik ya. Liat dekat2...itu tempat bakar rotinya. Besi bulat ini ada bolong2nya, jadi api masuk melalui bolongan itu.

Lemari kabinet jaman itu. Sebelah kanan adalah peti es alias kulkas. Lihat bacaan "Ice" yang terbalik itu, itu adalah tanda yang diletakkan di kaca jendela depan rumah supaya tukang jual es bisa lihat berapa banyak es yang ingin mereka beli. Kalau angka 50 keatas berarti mereka memesan 50 lbs es. Dan di dalam peti itu semua makanan termasuk susu disimpan bersama es batu itu.

Untuk lebih jelas semua foto boleh diclik, kecuali yang paling bawah ini, karena sudah cukup gede he he he....

8 comments:

primaningrum said...

sapa thu yang ngelirik mommy n daddy.... hehehehe

Anonymous said...

museumnya bagus sekali ya.. mrk sangat menghargai peninggalan mantan presiden.

bld sangat kecil Vi, mgkn separo pulau Jawa. Wah aku gak kenal yg namanya Dian, dia tinggal di kota mana.

Vina Revi said...

wah, ide jalan-jalan ke rumah Mr.Reagan untuk ngerayain b'day-nya Mazen OK juga, tuh! jadi nggak perlu repot bikin goody bag ...

Vie said...

Pertama-tama, sampekan ya Vi ucapan selamatku buat Mazen. Semoga sehat selalu.

Bagus juga ya Vi, apa2 terawat dgn baik, rasanya bagus juga bawa anak2 ketempat bersejarah seperti itu. Dekat dengan sejarah, lihat langsung tempatnya dan merasakan gimana ya si Ronald dulu hidupnya, lari2 keliling meja kejar2an.

Lihat tuh di foto terakhir Khadija ngelirik siapa ya?

Keluarga Zulkarnain said...

Halo mbak..barusan berkunjung langsung pingin isi komen nih..gak pa pa yaa..

Seneng banget yaa peninggalan sejarah bisa terawat dengan baik..

Mampir-mampir ke tempatku ya mbak

Bunda Shafiya

www.galeri-bunda.com

Alma said...

wahh senangnya..aku juga baru aja ke museum geologi..seumur2 tinggal di bandung baru sekarang kesana...wakakakaa

Anonymous said...

Alo Evie!!!

Susi Andriani said...

Ephi, asik2 kali ceritanya... bagus sekali ulasan cerita museumnya Reagan... ternyata ga jauh dari tempat tingggal kalian ya.... hebat kali mazen ultahnya dirayain dengan acara yang bagus untuk anak2 ..plus nambah pengetahuan.. salut!