Tuesday, June 26, 2007

Selamat jalan Nek...

"Kak nenek lagi kritis, doakan saja ya, kalo memang sudah sampai umur biar dimudahkan" begitulah bunyi sms siang ini yang kuterima dari Adek sepupuku di Aceh.

Dalam sholatku aku memohon doa semoga Allah memberikan yang terbaik buat nenek. Kalo memang sudah saatnya nenek menghadap Ilahi, hanya doa yang kupinta semoga dimudahkan jalannya. Selesai sholat kulanjutkan dengan membaca Yasin. Begitu selesai kuterima sms lagi dari papi mengatakan bahwa nenek telah pergi.

Mendengar berita itu...tangis pun meledak. Aku langsung menelpon mami...katanya sampai nenek pergi nenek belum pernah sadar. Innalilahi wainna ilaihi rajiun.. ya Allah, Maha Pencipta, kepadamulah akhirnya kami kembali.
Aku kembali membaca Yasin dan menjalankan sholat jenazah untuk nenek.

Nenekku...

Kupanggil dia nek Anjang, kependekan dari nenek yang panjang dibanding dengan nenek kandungku. Nek Anjang ini adalah adik nenekku (yang telah pergi ketika aku masih kecil), tapi bagiku ia tetap nenekku...yang sama-sama aku kasihi.

Karena nenek kandungku sudah lama pergi otomatis nenek anjang menjadi orang nomor satu di keluarga kami. Hampir di setiap momen bersejarah nenek selalu hadir mendampingiku. Dari mulai ujian sekolah yang setiap kali aku takut aku selalu minta doa nenek. Misalnya ujian pendadaran...dari malam sebelumnya nenek sudah tulisin doa-doa yang harus aku baca sebelum menghadapi ujian, dan di hari H nenek memilih tidak ikut hadir di kampus (biasalah keluargaku selalu suka dramatis, semuanya suka dirame-ramein), biar bisa berdoa dari rumah. Dan tentu saja orang yang pertama mendapat kabar gembira selain mami dan papi pasti nenek.

Hampir di setiap upacara selain orang tuaku nenek selalu berdiri disisiku...dari mulai wisuda, pernikahan dll. Kalo ga bisa hadir nenek selalu mengirim doa pengganti diri. Yach nenekku yang juga guru ngaji ini...kalau sedang susah pasti nenek bisa menyulap setiap gundah menjadi suka.

Nenekku...akhirnya kau pergi keharibaanNya. Satu lagi orang yang kukasihi tak akan pernah lagi menungguku di bandara kalau aku pulang nanti. Begitu banyak saudara yang mengantar kepergianku, tiap aku kembali jumlah yang menanti semakin berkurang. Saudara-saudaraku banyak yang telah pergi. Kejadian tsunami tidak hanya merengut satu dua jiwa saudara-saudaraku, bahkan puluhan.

Tahun lalu aku pulang begitu kosong dan hampa yang menantiku di bandara. Bagaimana tidak... tak ada kakek lagi, tak ada sepupu lagi, tak ada tante dll... Kini kutau tak ada nenek lagi yang menungguku pulang...

Yah beginilah hidup...ada datang ada pergi...yang pergi biarlah pergi. Biarlah menjadi kenangan manis. Menjadi dongeng masa kecilku untuk anak-anakku. Aku menangis karena aku mencintaimu, merasa kehilanganmu. Begitu juga mereka...semua menangis melepas kepergianku, karena mereka mencintaiku, tak rela melepasku. Tapi kehidupan harus terus berjalan...aku pergi menggapai hidupku yang baru. Karena doa dan restu dari semua handai dan taulan.

Selamat jalan nek... banyak sekali pelajaran hidup yang kau berikan kepada setiap insan. Begitu banyak amal dan ajaran yang berguna kau sebarkan semasa hidupmu. Semoga amal itu meringankan jalanmu nek... istirahatlah nek... doa kami selalu untukmu...semoga nenek tenang disisiNya, dan diampunkan semua kekhilafan.

Maafkan aku yang belum sempat membahagiakanmu...yang selalu lebih banyak meminta darimu daripada memberi.
Foto ini kuambil setahun yang lalu ketika aku pulang dalam rangka pernikahan Ina sepupuku.
Nenek di sebelah kiri, Ina dan nenek Bibik.

4 comments:

Anonymous said...

inalillahiwainailahirajiun...semoga nenek kembali dengan tenag disisi_Nya..insya Allah Besok (kamis) aku kunjungan ke tempat adik kak elvi..buat takziah atau layatan...yang sabar dan tabah ya kak..

Vie said...

Innalillahi wa innailaihi rajiun.
Turut berduka cita, Vi, yang sedalam-dalamnya.
Aku bisa merasakan kesedihan ini, terutama kayak kita yang jauh dari sanak saudara dan tidak bisa hadir disitu.

ayu said...

Innalillahi wa innailaihi rajiun..
yg tabah ya mbak mg neneknya dpt tempat yg plg indah di syurga amin..

Anonymous said...

kak, niy aku baru pulang takziah dari rumah nenek kak elvi. gak nemu siapa2 yang bisa dikenali..tanya mana kak henny, katanya lagi diluar kota. ya udah titip salam aja. banyak juga yang takziahloh kak...sama banyaknya dengan rangkaian bunga tanda turut berduka citanya. aku hanya salami orang2 rumah kak elvi aja. so, yang tabah ya kak...