Monday, June 11, 2007

Summer Home School

Terus terang beban yang paling berat buatku sebagai orang tua adalah membekali ilmu agama buat anak-anakku. Tak bisa kupungkiri aku ga kuat membimbingnya seorang diri.

Sebagai minoriti kita harus berusaha menciptakan suasana keagamaan tersendiri, kalau ga dicari suasanapun tidak akan datang. Kadang aku cemburu, betapa enaknya tinggal di Indonesia, pulang sekolah anak bisa masuk sekolah ngaji, atau panggil guru ngaji ke rumah. Mau ga peduli soal agama, ga bisa berpaling. Masyarakat dan sosial kehidupan saling mengingatkan. Beban orang tua diringankan dengan segala kemudahan ini.

Disini komuniti muslimnya kecil, komuniti Indonesia jauh lebih kecil lagi. Di mesjid yang kecil ini ada sekolah minggu buat anak-anak belajar Islam. Biasanya Kendall masuk sekolah itu, tapi akhir-akhir ini dia sudah agak malas-malasan. Aku cari tau sebabnya rupanya Kendall tidak suka dengan gurunya, katanya kejam. Yah aku ga mau sekolah agama ini menjadi beban buat Kendall. Aku mau dia merasa senang dengan yang dipelajarinya bukan karena terpaksa atau takut, jadi dengan resmi Kendall pun keluar dari sekolah ini dengan syarat sekolah di rumah.

Summer ini mulai dech kegiatan sekolahnya. Setiap pagi sebelum mulai main belajar dulu. Rada sulit juga nih proses mengajarnya, semua buku-buku agama yang aku punya semua dari Indonesia, dan Kendall sama sekali ga bisa berbahasa Indonesia. Alhamdulillah...thanks to internet, the information only a click away. Aku puas sekali dengan site-site yang ada di online. Begitu banyak pilihan, begitu banyak informasi...tinggal memutuskan saja mau yang mana. Akhirnya aku pake site Islamic Finder.

Wuah...pengalaman pertama mengajar ini begitu memuaskan, Kendall begitu menikmati. Sama-sama kita buka komputer, membahas masalah, mendengar ngaji dan semuanya dengan jelas. Aku puas sekali...summer ini Insha Allah, meski ga ada vacation mudah-mudahan berdampak sangat positip buat anak-anak dari tahun-tahun sebelumnya. Plus...kita bisa ke mesjid buat Jumatan yang kalau hari sekolah nyaris ga pernah ke mesjid. Aku optimis...doakan yach!!!

3 comments:

angin-berbisik said...

ya mbak, pendidikan agama memang harus diterapkan dr kecil...:) semoga sukses ya mbak...ohya mbak elvi, thanks banget ya buat komentar mbak di postinganku yg berjudul sendiriku...

Anonymous said...

emang penting neh..pend agama....ntar klo babyq dah lahir...aku bisa berguru neh cara besarin anak....hehehhehe...

Anonymous said...

"Yah aku ga mau sekolah agama ini menjadi beban buat Kendall"

nah itu dia... salut sama orang tua yang religius dan sekaligus berpengertian. Saya dibesarkan dalam keagamaan diiringi paksaan dan kalau engga mau ngaji/ shalat/ puasa seaktu umur 7 tahunan, mamiku main pukul! Akibatnya sejak saya meninggalkan indonesia, saya benci agama dan menganut agnostism sampai sekarang.