Saturday, June 30, 2007

Barbie buat abang?

Gara-garanya ini nich... Waktu ultah Khadija bulan lalu aku dan Kendall pergi ke Target beli hadiah buat Khadija. Kendall aku bolehkan memilih sendiri hadiah untuk adiknya walau aku juga yang bayar. Pilihan Kendall jatuh kepada si barbie yang lengkap dengan rumah dan perabotannya.

Setelah ultahnya Khadija, hadiahpun dibuka dan Kendall dengan semangat membantu adiknya memasang mainan itu. Setelah pasang memasang dianya jadi keasikan, mainya berlanjut jadi main masak-masakan, pokoknya asiklah mereka main berdua. Senang lihatnya kalo sedang akur begitu, meskipun permainannya bukan buat Kendall, biarlah sekali-sekali kan ga ada salahnya dalam hatiku. Ga sengaja terdengar Kendall bilang "I wish there is a boy barbie" ha ha ha...

Beberapa hari kemudian sewaktu belanja kusempatkan beli pasangannya si barbie itu, yang namanya Ken. Duh...si Ken ini memang guanteng dech...badannya tegap dengan kostum summernya lagi hi hi hi...diam-diam malah aku yang naksir ama si Ken he he he... Tiba di rumah seperti biasa aku disambut anak-anak menyerbu belanjaan mau lihat oleh-oleh apa. Rupanya Kendall ga ketemu si Ken itu.

Aku bilang " Kendall, I have something for you" sambil menyodorkan boneka cowok itu. Kendall nya malu sekali...dan sejak itu malah berhenti total main di kamar Khadija ha ha ha...
Padahal aku ga niat apa-apa lho...kirain aku cuma melengkapi kekurangan aja malah Kendall mengartikannya lain lagi.

Lega juga sih...karena biar senang liat dia main sama adiknya, tapi mbok ya jangan barbie gitu he he he...

Friday, June 29, 2007

Bahtera itu...


Sore itu, sepuluh tahun silam
Lepas bahtera menuju negeri impian.
Negeri yang didongengkan dalam tidur penuh dengan keindahan dan gemerlapan

Kupilih bahteramu karena engkau nakhoda berkelas
Kugantung harapan semoga tak sesat dalam kembara

Bahtera berlalu dalam lautan lepas berombak
Setiap riak terlewat bagai buaian dalam ayunan
Tenang berayun, tak berbadai tak bertopan
Terlena awak dalam buaian...bermimpi negeri menanti pelukan

Dalam kembara...
Riak kecil riak besar terlampau gemilang
Terkadang...
Banyak bahtera berlayar bersingsingan meraih asa yang sama
Bahu membahu saling menggapai untuk tiba di seberang dengan selamat

Tahun berlalu...musim berganti...
Surya dan rembulan saling menyikut berebut tahta
Panas lelehkan kebekuan
Dingin menyeka peluh

Bahtera-bahtera melampau... silih berganti...
Berlalu...melambai...hilang dari pandangan
Aku tertinggal...bahteraku karam...
Nakhoda sesat tak tentu haluan
Terguncang dalam badai dan topan
Bergelut para awak mencari selamat...

Tak ingin dilampau lagi...tak ingin dipencundangi lagi...
Menangis jiwa di lautan lepas
di atas bahtera yang semakin lapuk
Belakangku jauh tertinggal
Depanku menghampar tak berbatas
Adakah lautan ini bertepi?!

Haruskah awak kembali ke awal berlepas?
Raga nan kokoh rapuh termakan usia
Tak kuat aku kembali...jalanan panjang ke asal yang pasti

Haruskah terus berlayar sampai ke tepian?
Yang tiada pasti walau hanya tinggal sepenggal lengan
Sekali lagi...kuberjudi menggadai nasib
Semoga sampai semoga selamat ke labuhan mimpi

Seperti lautan tak berhulu...
Penantian tak berbatas waktu...
Biarkan ombak menghantar ke hujung
Biarkan masa menjawab mimpiku



Tuesday, June 26, 2007

Selamat jalan Nek...

"Kak nenek lagi kritis, doakan saja ya, kalo memang sudah sampai umur biar dimudahkan" begitulah bunyi sms siang ini yang kuterima dari Adek sepupuku di Aceh.

Dalam sholatku aku memohon doa semoga Allah memberikan yang terbaik buat nenek. Kalo memang sudah saatnya nenek menghadap Ilahi, hanya doa yang kupinta semoga dimudahkan jalannya. Selesai sholat kulanjutkan dengan membaca Yasin. Begitu selesai kuterima sms lagi dari papi mengatakan bahwa nenek telah pergi.

Mendengar berita itu...tangis pun meledak. Aku langsung menelpon mami...katanya sampai nenek pergi nenek belum pernah sadar. Innalilahi wainna ilaihi rajiun.. ya Allah, Maha Pencipta, kepadamulah akhirnya kami kembali.
Aku kembali membaca Yasin dan menjalankan sholat jenazah untuk nenek.

Nenekku...

Kupanggil dia nek Anjang, kependekan dari nenek yang panjang dibanding dengan nenek kandungku. Nek Anjang ini adalah adik nenekku (yang telah pergi ketika aku masih kecil), tapi bagiku ia tetap nenekku...yang sama-sama aku kasihi.

Karena nenek kandungku sudah lama pergi otomatis nenek anjang menjadi orang nomor satu di keluarga kami. Hampir di setiap momen bersejarah nenek selalu hadir mendampingiku. Dari mulai ujian sekolah yang setiap kali aku takut aku selalu minta doa nenek. Misalnya ujian pendadaran...dari malam sebelumnya nenek sudah tulisin doa-doa yang harus aku baca sebelum menghadapi ujian, dan di hari H nenek memilih tidak ikut hadir di kampus (biasalah keluargaku selalu suka dramatis, semuanya suka dirame-ramein), biar bisa berdoa dari rumah. Dan tentu saja orang yang pertama mendapat kabar gembira selain mami dan papi pasti nenek.

Hampir di setiap upacara selain orang tuaku nenek selalu berdiri disisiku...dari mulai wisuda, pernikahan dll. Kalo ga bisa hadir nenek selalu mengirim doa pengganti diri. Yach nenekku yang juga guru ngaji ini...kalau sedang susah pasti nenek bisa menyulap setiap gundah menjadi suka.

Nenekku...akhirnya kau pergi keharibaanNya. Satu lagi orang yang kukasihi tak akan pernah lagi menungguku di bandara kalau aku pulang nanti. Begitu banyak saudara yang mengantar kepergianku, tiap aku kembali jumlah yang menanti semakin berkurang. Saudara-saudaraku banyak yang telah pergi. Kejadian tsunami tidak hanya merengut satu dua jiwa saudara-saudaraku, bahkan puluhan.

Tahun lalu aku pulang begitu kosong dan hampa yang menantiku di bandara. Bagaimana tidak... tak ada kakek lagi, tak ada sepupu lagi, tak ada tante dll... Kini kutau tak ada nenek lagi yang menungguku pulang...

Yah beginilah hidup...ada datang ada pergi...yang pergi biarlah pergi. Biarlah menjadi kenangan manis. Menjadi dongeng masa kecilku untuk anak-anakku. Aku menangis karena aku mencintaimu, merasa kehilanganmu. Begitu juga mereka...semua menangis melepas kepergianku, karena mereka mencintaiku, tak rela melepasku. Tapi kehidupan harus terus berjalan...aku pergi menggapai hidupku yang baru. Karena doa dan restu dari semua handai dan taulan.

Selamat jalan nek... banyak sekali pelajaran hidup yang kau berikan kepada setiap insan. Begitu banyak amal dan ajaran yang berguna kau sebarkan semasa hidupmu. Semoga amal itu meringankan jalanmu nek... istirahatlah nek... doa kami selalu untukmu...semoga nenek tenang disisiNya, dan diampunkan semua kekhilafan.

Maafkan aku yang belum sempat membahagiakanmu...yang selalu lebih banyak meminta darimu daripada memberi.
Foto ini kuambil setahun yang lalu ketika aku pulang dalam rangka pernikahan Ina sepupuku.
Nenek di sebelah kiri, Ina dan nenek Bibik.

Bunga lagi

Profesi apalagi nih yang pengen kugeluti? Tukang masak sudah, tukang foto sudah, tukang makan sudah, tukang komplen sudah hi hi hi...

Inilah kalo pengangguran kurang kerjaan. Biar ga ngawur beralih profesi ah...tukang rangkai bunga aja. Pengennya sich tukang jual bunga tapi ga ada yang beli?!

Kebanjiran bunga...ga tau mau diapakan lagi. Hampir setiap minggu ada bunga menghiasi rumah. Pengen dihadiahkan ke seseorang siapa ya... ga ada yang berulang tahun, ga ada yang sakit (aduh mudah-mudahan jangan dech!), ga ada yang bikin selametan... ada tetangga baru, tapi mereka masih sibuk dengan pindahannya, nanti aja dech tunggu mereka settle aja dulu. Ya sudahlah... rangkaian bunga ini kupersembahkan buat diriku saja dan para pembaca sekalian he he he...

Sunday, June 24, 2007

Aku meminta lagi...

Dalam senangku tak pernah aku berpaling dariMu
Setiap gerak langkahku selalu kusebut namaMU
Syukurku kupanjatkan kepadaMu
di setiap nafasku, di setiap doaku
Atas semua kemudahan di jalanku
semua keindahan di mataku
dan semua cahaya di gelapku

Setiap syukur yang kupanjatkan, setiap permohonan kupintakan
Tak pernah puas atas segala yang telah Kau berikan...

Kini aku bersimpuh lagi di hadapanMU
Bukan karena aku pernah jauh dariMU
Bukan karena aku pernah sekali-kali berpaling dariMu
Aku kembali kepadaMU
dengan meminta sebuah hati yang baru
hati yang ikhlas, hati yang puas, hati yang menerima...

Tak sungkan aku meminta,
kutau Kau tak pernah mencemoohkan setiap doa dan pinta

Kau yang Maha Tau...
Kau yang Maha Pengasih
Berikan hati nan suci itu pengisi raga yang indah ini
PadaMu jua kembali aku meminta...




Saturday, June 23, 2007

Niat yang baik...

Pulau Penang, sometime in 1995...

Dahulu kala... di zaman susah (eh kayaknya sekarang udah tajir aja nih hi hi... bukan tajir sich cuma setaraf sudah lebih baik dari sebelumnya). Ketika masih tinggal di Malaysia, dengan modal honda bebek habis satu pulau di jelajahi.

Suatu hari...seperti biasa seminggu sekali aku selalu belanja ke pasar tradisional yang terdekat dengan kampus. Kali ini aku pergi belanja sendirian dengan honda bebekku yang biar tua namun masih kuat naik turun gunung.

Dalam perjalanan pulang ku lihat suami temanku (orang Libia-red) yang juga tetanggaan dengan kami sedang berjalan ke arah pulang juga dengan menenteng belanjaan yang lumayan berat di panas yang cukup terik. Aku membayangkan...aduh kasihannya... dari pasar ke kampus ini kalo jalan kaki lumayan juga jauhnya, mana naik turun bukit lagi perjalanannya.

Hatiku terus bertanya-tanya...dari kejauhan. Haruskah aku berhenti menawarkan jasa alias membonceng nih orang yang cukup gede juga badannya. Kalo aku bonceng atau mungkin harus dia yang bawa motornya yach...gimana nanti kesannya? Ini orang cukup gede...berarti kalau boncengan mana tahan dech pasti kelihatan mesra kita...di boncengan yang cukup sempit itu pasti bakal nyerempet bahaya nih nanti!

Akhirnya ketika aku mendekati sosoknya aku hanya bisa bersapa hai saja... ntah kenapa pilihanku jatuh untuk melanjutkan saja perjalanannku. Membayangkan berduaan walau tanpa niat apapun bikin hatiku geli sendiri. Allah maha tau...niatku baik cuma demi menjaga nama baik kuelakkan saja.

Sampai di rumah aku ceritakan niatku ini kepada Mazen...doi sich ga ada masalah. Malah kami terus mikirin mereka, kasihan ya kalau mereka harus ke pasar jalan kaki begitu setiap hari. Begini begitulah....kami terus mikirin mereka...gimana yach caranya supaya ada jalan keluarnya, mungkin aku boleh tawarin istrinya belanja bareng dll...pokoknya urusan mereka aku dech yang ruwet mikirannya.

Beberapa hari kemudian...sebelum niatku sempat ditawarkan... di pagi hari yang cerah, aku bersiap-siap ke pasar lagi. Kulihat diapun siap-siap keluar rumah juga. Aku menuju ke honda bebekku yang tua, dia menuju ke sebuah mobil yang nangkring di halaman parkir kompleks apartment kami...gubraks... rupanya doi sudah punya mobil baru hi hi hi... malunya hati!!!

Selama ini gue capek mikirin mereka, rupanya jalan kaki itu cuma menunggu mobil baru datang. Aku cuma bisa senyum sumringan hi hi hi... makanya jangan pikir yang macem-macem dech buat orang lain. Jalan kaki belum tentu ga punya duit... Malaysia oh Malaysia... ini baru satu kenangan lucu yang aku tulis...masih banyak lagi yang lebih indah dan konyol.

Tuesday, June 19, 2007

Bunga di tamanku...riang hatiku...

Ada yang bisa menjawab pertanyaanku ga? Kenapa yah bunga bisa menyejukkan hati? Apakah karena warna yang dipancarkan? Ternyata tanaman yang tanpa bungapun bisa menyirami hati juga kan?!

Summer ini bunga mawar di sekililing rumah mulai bersemi. Mau dipotong sayang karena betapa senangnya hati memandang bunga ini, ga dipotong pengen juga punya bunga segar di dalam rumah. Ah nyoba-nyoba potong...kumasukkan ke dalam vas bunga. Eh ternyata semakin dipotong bunganya semakin banyak yang keluar, oh betapa gembiranya. Bunga mawar...bukan cantik rupa saja. Sambil kupetik mawar kuambil sedikit sifat bunga ini, sebagai falsafah hidup...cieeeeeeee...

Sungguh...bunga mawar ini...merah merona. Rupanya cantik...ga banyak tuntutan, alias dari begitu banyak tanaman yang tumbuh di halaman bunga mawar ini yang ga begitu manja. Jarang disiram...tapi malah dia yang menghasilkan begitu banyak bunga. Makin dipotong makin banyak bunga yang diberikan. Seandainya kita bisa sedikit saja mengambil sifat mawar itu, dunia pasti aman. Rupa cantik...pemurah...makin banyak diambil makin banyak dia memberi. Bisakah aku begitu?! Hhhhhhmmmmmm kucoba...susah!!! Wajah ngepas...banyak tuntutan dan manja lagi hua hua hua...mana tahan dech!!!

Tapi sungguh...bunga bisa berbicara seribu bahasa. Hari ini saking sibuknya dengan potong-memotong bunga...sampe malas masak. Hubby pulang dengan perut lapar...kusambut dengan bunga..."honey...sorry I didn't feel like cooking today, but I have some flowers for you!"... bener dech....siapa yang bisa marah dengan bunga?!

Segitu aja dech cerita bunganya...mungkin besok aku akan bercerita tentang tomat dan cabe. Yang aku yakin biar pedes tapi memetik hasil sendiri dari kebun seperti tumor yang baru saja diangkat...pasti...begitulah bunga...dan tanaman...



Thursday, June 14, 2007

Kalau mogok bisa memilih...ini dia!!!

Kepala lagi butek...mumet...sumpek...penuh dengan pikiran!!! Pengen lari...mau kemana yach?! Pikir-pikir...kemana yach enaknya, get away tapi yang ga pake modal he he...dasar!!!

Pilihan jatuh ke kebun binatang...ah kenapa tidak. Mungkin liat-liat binatang yang aneh-aneh bisa ngilanging stress... ya jelas donk... abis yang akan dilihat lain dari biasanya ha ha ha...

Dengan modal map dari yahoo aku bergegas pergi. Biar suasana tambah rame aku ajak juga Salman temannya Kendall. Tempat tujuan ga begitu jauh cuma asing bagiku karena aku belum pernah kesana. Anak-anak senang sekali kujadikan navigator, bangganya luar biasa mereka, mencari-cari nama jalan, memberi aba-aba ke aku belok kiri kanannya. Sebenarnya sich gampang, cuma melihat betapa pentingnya mereka menjadi bagian trip ini yang menjadi kebahagiaan tersendiri.

Perjalanan lancar...sampe akhirnya kami tiba di tengah kota Aurora. Sialan...rupanya map nya mengantarkan kami cuma sampe ke tengah kota, bukan ke gerbang zoo. Aku ga ngecek dulu sebelum pergi. Yach...aku pun harus keluarkan keahlianku disoal navigasi ini, ya itu...aku minggir, turun dan nanya he he he... rupanya ga jauh lagi, cuma dua menitan lagi.

Aku kembali lagi ke mobil...dan siap untuk berangkat lagi...gluduk...gluduk...gluduk...oo oh...apalagi nih?! Mobilnya batuk-batuk...dan kulihat kebelakang sudah berasap-asap. Takut kirain bakalan meledak aku matikan langsung mesin. Lagi-lagi keahlianku...nelpon Mazen minta pertolongan.

Di siang bolong dengan matahari yang seterik-teriknya bukan enak menunggu. Dua menit nunggu di mobil kita semua bisa jadi dendeng nih...akhirnya kita turun cari tempat yang teduh. Untung ada pohon persis di pinggir jalan...kitapun piknik disitu. Lagi-lagi untung mogoknya di depan supermarket Mexico, kita bisa beli eskrim..numpang pipis, beli minum dll. Tak dinyana...menanti bala bantuan datang menjadi keasikan tersendiri. Gimana tidak...restoran ada, makanan ada, kamerapun ada ha ha ha...malah buku "Honeymoon" James Paterson yang sedang asik kubaca ikut juga. Aku semakin larut dengan bacaanku...sampai akhirnya bantuan datang...duh...belum tamat udah nyampe...(eh ga tau diuntung!!!). Ternyata...biar aku buta soal mesin dan mobil aku pinter milih tempat mogok hi hi hi...

Sudah tanggung...kita tukaran mobil ama Mazen, perjalananpun dilanjutkan. Sebenarnya aku sudah capek juga...make up sudah luntur, badan sudah berkuah...lengkaplah sudah. Tapi kasihan anak-anak kalau dibatalkan. Yach...dengan semangat baru perjalanan dilanjutkan.

So...Philips Park Zoo kita jelang. Kebun binatang yang lengang...bukan wiken barangkali. Biarlah...anak-anak hebring...akupun ikut senang.


Tuesday, June 12, 2007

Menanti pemulung

Sungguh berat jadi pemulung disini, gimana ga...barang yang dipulung emang ga nanggung gedenya, jadi jangan heran kalo pemulung disini juga harus punya mobil hi hi hi...

Sofa ini bukan hasil mulung, tapi ga beda jauh dech...soalnya ini warisan dari seorang teman. Ini sofa comfy buanget...bisa diselonjorin, dan tengahnya bisa dibuka jadi meja. Serba guna dan praktis...cocok banget buat duduk nonton TV.

Tapi sayang nasibnya tersisihkan dengan hadirnya sofa baru yang ga beda jauh dengan ini, bedanya cuma tengahnya aja yang ga bisa disulap jadi meja. Yang baru ini juga ga beli...tetangga sebelah mau pindah jauh...biasalah anak lajang mungkin males repot-repot sewa truck, dia cuma bawa barang yang kecil-kecil aja. Kamipun ga melewatkan peluang emas ini, siapa yang mo nolak dengan sofa yang kondisinya masih sangat baru?!

Bingung...mau dikemanain sofa yang lama?! Mo masuk gudang selain ga muat lagi juga ga ada niat sang sofa untuk terus ikut keluarga ini. Gimana yach...mo dikasing ke orang, kita ga ada yang kenal yang sedang butuh, mo dibuang sayang?!

Ga ada pilihan lain, kita tarok saja di jalan biar kalo ada yang berminat boleh mampir. Sengaja dicabutin semua bautnya, biar bisa dilepas satu-satu dan yang mo ngambil juga mudah. Bautnya kita letakkan di dekat sofa juga.

Tiga hari berlalu, ga ada juga yang mampir. Sampai akhirnya tiba hari sampah. Pagi-pagi sambil nyupir di dapur kulihat truck sampah udah dateng...dan buuuuuuuuuum...bum...bumm... satu persatu sofa itu dimasukkan ke truck langsung diputar disitu..., digilas...dipenyet sampe gepeng!!! Duh...sedihnya...bukannya aku punya hubungan batin atau sentimental value dengan si sofa itu, bukan!!! Cuma sedih aja...kok begitu gampangnya membuang barang?! Kebayang kalo di Indonesia sofa begitu udah banyak yang nunggu...malah bayarpun mau. Kok disini gampang sekali orang membuang barang?!

Sungguh aku ga tega...tapi kalo gratis aja ga ada yang mau gimana lagi kalo bayar yach? Lagian malu dong kalo jual barang yang dibeli juga enggak?! Ah...seandainya pemulung kita boleh kesini?!

Monday, June 11, 2007

Summer Home School

Terus terang beban yang paling berat buatku sebagai orang tua adalah membekali ilmu agama buat anak-anakku. Tak bisa kupungkiri aku ga kuat membimbingnya seorang diri.

Sebagai minoriti kita harus berusaha menciptakan suasana keagamaan tersendiri, kalau ga dicari suasanapun tidak akan datang. Kadang aku cemburu, betapa enaknya tinggal di Indonesia, pulang sekolah anak bisa masuk sekolah ngaji, atau panggil guru ngaji ke rumah. Mau ga peduli soal agama, ga bisa berpaling. Masyarakat dan sosial kehidupan saling mengingatkan. Beban orang tua diringankan dengan segala kemudahan ini.

Disini komuniti muslimnya kecil, komuniti Indonesia jauh lebih kecil lagi. Di mesjid yang kecil ini ada sekolah minggu buat anak-anak belajar Islam. Biasanya Kendall masuk sekolah itu, tapi akhir-akhir ini dia sudah agak malas-malasan. Aku cari tau sebabnya rupanya Kendall tidak suka dengan gurunya, katanya kejam. Yah aku ga mau sekolah agama ini menjadi beban buat Kendall. Aku mau dia merasa senang dengan yang dipelajarinya bukan karena terpaksa atau takut, jadi dengan resmi Kendall pun keluar dari sekolah ini dengan syarat sekolah di rumah.

Summer ini mulai dech kegiatan sekolahnya. Setiap pagi sebelum mulai main belajar dulu. Rada sulit juga nih proses mengajarnya, semua buku-buku agama yang aku punya semua dari Indonesia, dan Kendall sama sekali ga bisa berbahasa Indonesia. Alhamdulillah...thanks to internet, the information only a click away. Aku puas sekali dengan site-site yang ada di online. Begitu banyak pilihan, begitu banyak informasi...tinggal memutuskan saja mau yang mana. Akhirnya aku pake site Islamic Finder.

Wuah...pengalaman pertama mengajar ini begitu memuaskan, Kendall begitu menikmati. Sama-sama kita buka komputer, membahas masalah, mendengar ngaji dan semuanya dengan jelas. Aku puas sekali...summer ini Insha Allah, meski ga ada vacation mudah-mudahan berdampak sangat positip buat anak-anak dari tahun-tahun sebelumnya. Plus...kita bisa ke mesjid buat Jumatan yang kalau hari sekolah nyaris ga pernah ke mesjid. Aku optimis...doakan yach!!!

Saturday, June 09, 2007

Genjot yok genjot...

Wiken yang cerah bagus buat bersepeda. Kali ini kita mau coba di tempat khusus bersepeda, supaya aman buat anak-anak dan jauh dari lalu lintas. Banyak tempat bersepeda disini tapi yang lumayan bagus dan jalannya panjang (malah katanya bisa nyampe Chicago lagi) yaitu Great Western Trail di Sycamore. Karena lokasinya juga lumayan jauh dari rumah yach kita harus bawa sepedanya kesana.

Nyampe sana ternyata banyak sekali orang bersepeda. Sayang sekali kami semua ga bisa menikmati asiknya bersepeda seperti yang diharapkan. Rupanya Khadija masih terlalu kecil buat ikutan, dayungannya belum kuat dan bentar-bentar berhenti, akhirnya terpaksa aku dan Mazen silih berganti harus nungguin Khadija, dan silih berganti mendampingi Kendall yang pengen ngebut.

Panjangnya jalan ini kalau diikutin bisa jauuuuuuuuuuuh sekali. Tapi mengingat kondisi Khadija yang udah males-malesan kita mutusin kembali saja. Untuk kembali juga ga tanggung jauhnya, akhirnya Kendall dan daddynya kembali lagi ke jalan tadi sementara aku dan Khadija nunggu dijemput saja. Ternyata sepedaan Khadija cuma buat main di depan rumah saja, kalo mau sepedaan gini kayaknya harus punya becak (itu lho yang bisa ditarik dibelakang sepeda, apa sih namanya?!).

So much for biking today...sampe keringatpun ga ada hi hi hi... yach main di park aja yach!

Manusia yang manakah kita?!

Pernah ga merasakan ini... satu persoalan belum bisa diselesaikan persoalan lain malah datang menyusul bertubi-tubi, atau istilah lainnya "when it rains, it pours".

Ketika suhu mulai merambat naik baru ketauan rupanya AC mobil tidak mengeluarkan udara sejuknya lagi, malah sebaliknya. Kubawa ke bengkel ternyata ada kebocoran dan biaya gantinya minta ampun mahalnya $1500 wow... satu tiket pulang ke Indonesia...mana tahan dech!!! Minta tolong teman untuk perbaiki bukannya doi ga bisa tapi ini mobil Eropa teknologinya benar-benar tersembunyi katanya, ga bisa dibuka untuk diubek-ubek.

Kecewa...sedih...mendongkol dll... Jual...ga...jual...ga...bingung!!! Mau dijual berapa? Capek dihitung untung ruginya jawabannya tunggu...liat gimana nanti. Untuk sementara Mazen dengan baik hati menukar mobilnya untukku. Alhamdulillah...lebih enak, tapi harga bensin juga minta ampun dech summer ini, apalagi mobil besar begini...uuuuuhhhhhhh...

Baru seminggu ga kerja bokeknya udah kerasa. Makin ga kerja makin banyak waktu buat mikirin yang aneh-aneh, banyak waktu buat liat-liat, banyak waktu buat di rumah dll...dan semuanya pake duit!!!

Akhir-akhir ini kompi ku sering mati mendadak...kurang jelas kenapa. Persiapan untuk mati selama-lamanya sedikit-sedikit aku sudah mulai memindahkan file terutama foto-foto ke disc dan sebagian ke photo on line (ngomong-ngomong foto yahoo mau tutup nih, bagi siapa yang ada foto disana ayo segera dipindahkan).

Mesin cuci piring rusak...makin ga ada mesin kegiatan nyupir juga makin banyak. Maklum summer break dan dapur juga ngebul terus. Semua pada di rumah...pagi siang malam...ga berhenti yang nyupir, nyupir terus.......

Pusying...pusying...lihatlah semua problem diatas. Sebenarnya semua masalah diatas memang benar masalah, suatu persoalan kalau kita memang melihatnya sebagai persoalan yang harus dipecahkan dan harus ada jalan keluarnya. Tergantung bagaimana kita melihatnya barangkali. Masalah itu semakin sulit kalau mau disulitkan.

Masalah mobil bukannya itu suatu pertanda? Dimana harga bensin semakin meningkat mobilku malah mengerti menunjukkan tingkahnya di saat yang tepat? Apalagi kalau bukan suatu kebetulan yang sebenarnya menguntungkan dipihakku?

Komputer? Ini mungkin pertanda...kan belum mati total, masih bisa dipake. Ini masih dugaanku saja bakal rusak. Mungkin masih bisa dipake setahun lagi atau lebih. Pokoknya semua sinyal-sinyal itu mengingatkanku untuk lebih menghabiskan waktu bersama anak-anak, bukannya ngeblog he he he...mumpung masih panas nikmati kegiatan luar daripada duduk di depan TV sambil ngompi.

Kita sebagi manusia harus bisa memilih...mau jadi manusia yang penuh ketidakpuasan atau menjadi manusia yang bersyukur?! Terus terang aku sudah kabur dengan ini semua... maunya bersyukur terus atas semua rahmat ini tapi tak bisa dipungkiri aku adalah seorang yang lebih banyak komplen daripada bersyukurnya. Tapi kenyataannya aku bisa menulis ini berarti aku sadar dengan kekurangannku dan ingin merubahnya.

Kutulis ini untuk mengingatkanku. Jadilah orang yang sabar...kalau kita pikir setengah mati dengan hidup ini. Pikirlah suami kita yang bebannya lebih berat lagi. Memikirkan setiap hari bagaimana menjuggle bill-bill dan bagaimana supaya dapur bisa berasap setiap hari?!

Mobil ga ada AC...Alhamdulillah, cuma AC yang ga ada, masih ada mobil. Yang ga ada mobil, alhamdulillah masih bisa jalan. Yang masih bisa jalan, bersyukur kakinya masih ada. Yang kakinya patah bersyukur masih bisa hidup, ada mata, telinga dll segala macam nikmat Allah yang diberikan.

Jangan lihat rumput tetangga, emang lebih hijau. Percayalah tetangga kita biar rumputnya hijau, juga selalu melirik ke rumput kita. Orang yang kena kanker otak menyesal punya otak. Nah lho...apalagi yang kita susahkan?! Bukankah setiap persoalan kalau kita melihat kebawah selalu menyejukkan hati?! Maka sering-seringlah melihat ke bawah, lebih gampang daripada melihat keatas.

Kehidupan akan sulit kalau mau disulitkan...maka nikmatilah apa yang ada. Jadilah orang yang bersyukur karena dengan banyak bersyukur jalan hiduppun akan dimudahkan Allah SWT. Aku yang terlalu banyak lupa mudah-mudahan tulisan ini bisa mengingatkan...buatku dan buat yang membaca juga. Semoga ada manfaatnya. Thanks to blog...ajang tulis menulis yang tulisannya ga pernah dimuat di koran. Ambil hikmahnya kan?!

Tuesday, June 05, 2007

Track and Field Day

Secara resmi hari ini kita semua memasuki liburan musim panas. Dimulai dengan Mazen, aku dan Khadija, yach akhirnya Kendall yeiiiiiii... Sayangnya libur musim panas Mazen hampir segera berakhir, seminggu lagi hubby sudah mulai ngajar lagi.

Mengakhiri berakhirnya tahun ajaran sekolahnya Kendall ngadain "Track and Field Day", sekalian piknik. Senang sekali akhirnya aku bisa berpartisipasi dengan acara ini.

Paginya cuaca kelihatan buruk sekali, angin dan hujan dengan sekali-kali petir...kita ga begitu yakin apa acara bisa berlangsung atau tidak. Mazenpun dengan sukarela pergi ke sekolahnya Kendall melihat situasi. Kilihatan para guru sedikit bingung mau bagaimana, mau ditunda waktu tidak banyak lagi karena sekolah hampir libur. Mau dilanjutkan bagaimana, hujan dan basah. Akhirnya Mazen menawarkan jasa gimana dia bantu membawakan grill dan bakaran di ruang olah raga saja. Guru-gurupun senang dengan tawaran ini. Mazenpun pulang mengambil segala peralatan sambil berpikir kapan selesainya yach kalo grill sekecil ini yang diandalkan buat membakar ratusan hamburger itu? Mazen pun segera kembali ke sekolah Kendall. Ga lama kemudian aku dapat telpon, kiranya Mazen yang mengatakan betapa malunya doi, begitu nyampe sana sudah ada orang tua murid juga dengah gagahnya, naik mobil gede pick up truck menurunkan dua buah grill yang super gede. Duh... Mazen geli sendiri liat grillnya yang kecil disamping grill besar itu. Bisa kubayangkan gimana muka sang hubby, pasti tengsing buanget. Iya sudah ga apa-apa toh...kan niatnya baik yach?! Dengan loyo mas Jojon pulang he he he...

Ga begitu lama kita semua ke sekolah Kendall, rupanya sudah mulai jam makan. Dan orang tua boleh makan bersama anak-anak. Karena cuaca yach acaranya juga dipindahkan ke dalam ruangan. Setelah makan acara dilanjutkan lagi dengan segalam macam game. Aku mengikuti semua kegiatan Kendall, kadang sampe lupa bahwa aku sedang melihat Kendall, bukan di sekolahku. Mungkin kerjaan begitu menjiwaiku yach selalu kebawa-bawa dech...begitu liat anak-anak yang ga dengar petunjuk atau lari sana sini aku langsung negur hi hi... sampe Mazen bilang kamu bukan di sekolahmu lho ha ha ha...malunya!!!

Akhirnya acarapun usai...tidak terasa Kendall akan naik kelas 3 tahun depan. Masih tanda tanya besar apakah Kendall akan kembali ke Tyler Elementary School ini lagi tahun depan atau tidak. Selamat buat Kendall yang telah menyelesaikan kelas duanya dengan nilai yang baik. Have a good summer abang Kendall... thanks for all the works that you've done. Proud of you baby!!!

Ini teman-teman sekelas Kendall, ada 3 orang yang ga ada fotonya nich!

Monday, June 04, 2007

Uchi dan Lidar

Wuah...postingan akhir-akhir ini berkisar tentang ultah terus ya?! Kalau mau diperturutkan emang hampir setiap bulan ada yang berulang tahun, mungkin blog ini penuh dengan cerita ultah terus. Yang nulisnya capek yang bacanya juga bosan.

Namun ada segelintir insan yang selalu ada tempat di hati dan di blog ini, walau sekecil apapun ruang selalu ada tempat buat sahabat. Apalagi sahabat lama!!!

Seperti janjiku... aku pengen nulis tentang sahabat lama di hari ultahnya. Kali ini ultahnya Uchi dan Lidar yang kebetulan berdekatan jadi tulisannya juga digabung yach?! Jangan merasa sedih karena digabung yach...you both are very special in so many different ways.

Uchi sahabatku... baru kusadar rupanya terakhir kita jumpa mungkin 12 tahun lalu (kalo salah, please corretc me!). Lama buanget yach?! Begitu tamat SMA kita jarang sekali ketemu...aku dimana dikau dimana...ga pernah ketemu!!! Uchi melanglang buana terus sampe akhirnya berlabuh di Jerman. Bukan main perjalanan hidupmu Chi, benar-benar wanita super!!!

Dibanding dengan teman-teman yang lain dengan Uchi yang rasanya waktu kita bersama begitu singkat, boleh dikata cuma 2 tahun yang kita sekelas. Tapi biar cuma 2 tahun kenangan bersama begitu banyak... Ingat ga waktu aku tinggal ama Ibu (nenek) di Setui aku selalu diboncengi pulang sekolah, dan kadang-kadang Uchi sengaja ambil jalan Blower supaya pas nyampe ke rumah ibunya aku ga perlu nyebrang karena aku takut nyebrang...hebat ga tuh...udah numpang malah pake detour lagi hi hi...(baru sekarang malunya nih!).

Ingat waktu duduk-duduk di rumah Icut yang di Geucu ga? Noraknya kita nungguin keluarga Jepang itu pulang...kok begok kali yach kita nungguin mereka seharian?! Uchi juga nich pendirinya club kita yang elite itu "Trio GGT" seperti trio detektif itu lho, tapi kita ga pernah mecahin misteri, misterinya benar-benar tinggal misteri he he he... Dan banyak lagi kenangan kita bersama yang ga bisa kutulis semua disini...begitu menyentuh dan begitu mengharukan. Mungkin aku harus nulis buku khusus dech tentang 7 sekawan ini...maybe someday, who knows?!

Lidar...sama juga dengan Uchi, cuma sempat 2 tahun kita sekelas. Tapi bedanya Lidar nih teman satu kampung dari kecil. Jadi biar sekolahnya jauh sekali-kali bisa juga ketemu yach. Malah terakhir aku pulang kebetulan Lidar juga di Banda Aceh...duh senangnya bisa jumpa walau terasa begitu singkat.

Memori yang aku ga bisa lupa nih ama Lidar waktu April mob di SMP dulu. Duuuuuhh...teganya dikau mempermainkan daku. Aku dibohongin disuruh datang ke rumah Bambang yang ternyata tipuan belaka (tapi Tuhan melindungiku Bambangnya ga ada, kalo ada mau dibawa kemana muka ini ya?!)... kalo ingat dulu rasanya malu, tapi sekarang kok jadi lucu?! Lidar... Lidar...

Untukmu Uchi dan Lidar...selamat ulang tahun sahabat...akhirnya satu persatu kita memasuki usia 37...welcome to the club!!! 37 Mungkin bukan usia yang berarti buat yang sudah melewatinya, tapi usia yang seram buat kita yang bakal meninggalkan kepala 3 ini ga lama lagi. Jangan takut, jangan resah... kalau masa lalu kita begitu lucu dan konyol, lihat nanti... this is just the beginning... our journey is still far from the end. Yes, it might be a little bumpy here and there, but we'll make it. Happy birthday to you both... muah muah muah from here to you.

Sunday, June 03, 2007

Sambungan ultah Khadija

Bukan main ultahnya Khadija akhirnya tujuh hari tujuh malam (sedikit hiperbola nih!). Dimulai dari sebelum hari ultahnya dengan tibanya hadiah dari grandma, besoknya hari "H" yang kita rayakan di Chukee Cheese's, plus besoknya lagi nyampe hadiah dari mamici dan uncle Mike. Dan hari ini......... di rumahnya mbak Srie yang merayakan ultah Ika putrinya plus graduation Ika dari high school, ternyata ada selametan juga buat Khadija.


Acaranya meriah dech... inilah enaknya punya temen yang punya kolam renang hi hi... Apartment complex nya mbak Srie ada kolam renangnya, dan persis di depan rumah. Jadi kami bilang itu punyanya mbak Srie...emang yang pake kayaknya temen mbak Sri terus nih he he he... Biar udara rada sejuk anak-anak ga peduli, berenang terusssssssssss


Thanks yach buat semuanya... buat mbak Sri yang membiarkan "Khadija steals Ika's thunder". Buat Sinta yang aduuuhh.... bukan main cake nya... Buat Niar yang datang dari jauh, ga tau dech apa buat Ika datengnya atau buat Khadija, pokoknya Khadija ga peduli...yang penting ada Gaidah. Thanks buat mua-muanya friends...